[caption id="" align="aligncenter" width="468" caption="doc kompas.com"][/caption]Pesawat Boeing 777-200 milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines ketika melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, hilang dari pantaun radar;Â kemudian hilang tak berbekas. Pesawat dengan nomor penerbangan MH370 membawa penumpang 153 WN Tiongkok, 38 WN Malaysia, 7 WN Indonesia, 6 WN Australia, 3 WN Prancis, 4 WN Amerika Serikat, 2 WN Ukraina, dan dari Rusia, Taiwan, Italia, Belanda, serta 4 orang yang tak jelas, namun memegang paspor Austria (belakangan diketahui bahwa paspor WN Austria tersebut dicuri).
Ketika berita tentang Boeing 777-200 MH370 semakin tak menentu, hilang, dan raib di udara, kemudian dipastikan mengalami kecelakaan (yang penyebabnya masih belum diketahui), dan terhempas ke darat atau laut, langsung membuat keluarga penumpang menjadi panik, diikuti dengan airmata akibat tangisan kesedihan dan duka.
Panik, kesedihan, duka tersebut bukan saja terajadi Hongkong, China, Indonesia, dan lainnya, namun juga di Malasya. Pada banyak tempat, di mana ada keluarga yang sanaknya ikut raib bersama Boeing 777-200 MAS MH370, terjadi deraian duka, air mata, ratapan, rintihan dan doa. Mereka hanya bisa harap, ada tersisa dari si sanak yang hilang.
doc tribunnews.com
doc tribunnews.com
Mereka yang tak punya hubungan dengan keluarga korban Boeing 777-200 MAS MH370, tak sedikit yang mengirim simpati, empati, kata hiburan, dan doa-doa penguatan agar dikuat oleh yang Sang Mahakuasa, Pemilik Hidup dan Kehidupan. Sayangnya, tak semua orang bisa atau melakukan seperti itu.
Misalnya sekelompok orang di/dan dari Malasya, mereka mempunya pandangan berbeda terhadap tragedi penerbangan Boeing 777-200 MAS MH370. Seperti yang dilaporkan oleh The Kuala Lumpur Chronicle berikut ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!