Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

[Adakah] Prestasi Politik Fadli Zon

19 April 2014   01:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_332272" align="alignright" width="234" caption="doc wikipedia"][/caption] Raisopopo aku raisopopo seperti wayang digerakkan dalang cerita sejuta harapan menjual mimpi tanpa kenyataan berselimut citra fatamorgana dan kau terkesima aku raisopopo menari di gendang tuan melenggok tanpa tujuan berjalan dari gang hingga comberan menabuh genderang blusukan kadang menumpang bus karatan diantara banjir dan kemacetan semua jadi liputan menyihir dunia maya dan kau terkesima aku raisopopo hanya bisa berkata rapopo Fadli Zon, 16 April 2014

Siapa dia, siapa tuh, emang siapa dia!? Kira-kira seperti itu, kata-kata yang keluar dari orang-orang kecil di akar rumput, ketika ditanya siapa Fadli Zon. Lalu, siapa Fadli Zon yang sebenarnya!? Gampang, ada ckup informasi dari Wikipedia.

Fadli Zon, SS, M.Sc (lahir di Jakarta, Indonesia, 1 Juni 1971; umur 42 tahun) adalah seorang intelektual, penulis, budayawan, businessman, dan politikus Indonesia. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dan Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris. Kini sedang menempuh S3 di Program Studi Sejarah FIB UI. Aktivis mahasiswa awal 1990-an ini punya segudang kesibukan, selain aktif dibidang budaya, politik, jurnalistik, serta bisnis, Fadli Zon juga aktif menjadi pengajar di FIB UI.

Bagaimana dengan kemampuan dan kelebihan-kelebihan politik praktis dan sebagai politisi!? Apakah ia pernah berkuasa sebagai pemimpin daerah, misalnya Bupati, Walikota, Gubernur, atau jabatan eksekutif ditingkat nasional? Sulit menemukannya, karena memang tak ada dan tiada pernah.

Wikipedia mencatat, sebagai seorang politisi, Fadli Zon bqaru muncul dalama/pada ranah politik praktis (di masyarakat) bersama dan di Gerindra dan Partai Bulan Bintang. Lebih dari itu tak ada, walau, mungkin, ia hebat dalam ilmu politik  serta cara-cara berpolitik

Pernah menjadi anggota MPR RI (1997-1999) dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Pada 1998 ikut mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjadi salah satu Ketua hingga 2001 (mundur).

Menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) sejak 2008 dan Ketua Badan Komunikasi Partai GERINDRA (sejak 2010). Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2010-2015, sebelumnya Ketua DPN HKTI (2004-2010), (wikipedia).

Cuma itu yang ada tentang Fadli Zon, sebagai dosen di Universitas Indonesia dan Politisi kutu loncat dari Partai Bulan Bintang ke Gerindra. Jika seperti itu, maka patut dipertanyakan, apa hasil karya politik Fadli Zon sebagai politisi di negeri ini, sehingga ia bisa merendahkan orang lain!?

Dengan modal seperti itu, sebagai politisi yang kini ada Partai Gerindra, agaknya Fadli Zon merasa lebih dari orang lain, paling tidak, ia merasa diri lebih pintar, bisa, dan di atas Joko Widodo, Gubernur DKI, yang kini menjadi Kandidat Presiden dari PDI-P.

Karena merasa diri lebih itulah, maka dengan penuh kesombongan, ia melakukan serangan terhadap Jokowi dalam bentuk puisi. Puisi hasil karya seorang Fadli Zon yang budayawan plus politisi itu, menurutku hanya suatu sindiran, atu bahkan penistaan terhadap orang lain.

Oke lah, jika Fadli Zon nyatakan bahwa ousi itu adalah karya sastera; namun apak kata-kata seperti itu bernilai sastera atau bentuk penghinan dan penistaan!? Agaknya, ia telah membetengi diri sebagai seorang budayawan dan akademisi, untuk melakukan serangan terhadap Jokowi sebagai Kandidat Presiden,, dan lawan politik tuan besar serta majikannya yaitu Prabowo. Sehingga, demi majikan atau tuan besarnya, Fadli Zon rela kesampingkan nilai-nilai keindahan sastera, yang bukan menyerang dan menista orang lain, untuk dipergunakan di/dan dalam ranah politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun