Gaza, tak habis diberitakan; tak selesai untuk dijadikan berita; mungkin jika ada semut, kecoa, tikus, ular yang mati di Gaza, akan diberitakan sebagai akibat pengeboman Israel. Pada stasiun tertentu, news tentang/dari Gaza, pada satu sisi bisa sebagai penyampaian informarsi yang bagus dan terkini. Namun, di sisi lain, dapat menjadi pemupukan benih-benih benci dan kebencian kepada Israel; kemudian benci dan kebencian itu bertumbuh subur pada diri orang-orang Indonesia pecinta Hamas. Mantaaaaaaaaab.
Hasilnya, di masa akan datang, beberapa waktu ke depan, akan terlihat. Muncul generasi yang pembenci Israel di negeri ini. [*Notes: Saya membayangkan, pada masa kemarin, ketika rezaim lalu begitu masih dan terstruktur menciptakan kebencian terhadap Orba. Dan, kemarin-kemarin, ada kelomok yang berusaha menutup-nutupi Peristiwa 98, terutama kasus perkosaan massal, sebagai korban kecil pada revolusi untuk perubahan serta pengantian rezim]. Generasi pembenci itu, nanti akan menjadi militan-militan penghancur, yang jika tak bisa mencapai sasaran di Timur Tengah (Israel sana), mereka akan melakukan keonaran di Nusantara, [ingat kasus Imam Samudera cs, tak bisa sampai ke Amerika, maka Bali pun menjadi sasaran]
Kembali ke Para Pecinta Hamas di Nusantara, terutama PKS, yang disebut inilah.com sebagai perwakilan Hamas di Indonesia. Agaknya, karena begitu cntanya kepada Hamas, maka jika mereka akan menyerang siapa pun yang beda atau tidak berpihak pada Hamas.
Penyerangan itu berupa, caci maki, umpatan, serta kata-kata kotor lainnya, yang muncul pada kolom komentar di media sosial, termasuk pada Kompasiana. Bahkan, ada yang juga rajin melakukan komentar spam, sampah di website saya. Sejak, konflik Gaza, dan diriku menulis dengan nada tak membela serta berpihak pada Hamaz, maka muncul sekitar seribuan spam di website. Untungnya, web bisa otomatis block;Â dan rekam IP para komentator sampah tersebut.
Timbul tanya, mengapa hingga para Pecinta Hamas, yang nota bene adalah orang-orang berpendidikan, beragama, dan katanya intelek serta pejuang di jalan lurus, ko' melakukan hal-hal yang jauh dari yang seharusnya!?
Mungkin, mereka berpikir bahwa jika mencaci maki orang-orang yang tak berpihak pada Hamas, maka imannya semakin kuat, atau itu adalah tanda sebagai pembela Hamas yang setia, baik, benar, dan bermartabat. Atau, mungkin saja jika mencaci maki mereka yang tak mendukung Hamas, maka akan bertambah pahala, mendapat anugerah, serta semakin disayang Sang Khalik. Jika semua kemungkinan itu benar, maka silahkan saja; jadi tak perlu beribadah, cukup mencaci maki bukan pendukung Hamas.
Tragis.
Bagiku, jika anda membela Hamas, maka siapa yang larang dan salahkan dirimu!? Juga, jika berpihak pada Hamas, maka apakah orang lain juga harus ikut-ikutan!? Sorry ya.
Jika anda bela, membela mendukung kemerdekaan Palestina, diriku juga seperti itu.
Jika anda bela, membela mendukung kemerdekaan Palestina, dan mencaci, umpat, sumpah serapah terhadap Israel, maka anda sajalah; diriku haram lakukan seperti itu.
Jika anda bela, membela mendukung kemerdekaan Palestina, dan juga menyamakan Hamas dengan Palestina, monggo; tapi diriku tak mau lakukan seperti itu.
Jika anda bela, membela mendukung kemerdekaan Palestina, dan menilai tindakan Hamas adalah suatu kebenaran, wajar, dan patut, maka silahkan saja; tapi bagiku itu adalah kesalahan, kebrutalan, dan melakukan pembunuhan secara tak langsung.
Jadi, buat apa harus mencaci mereka yang tidak b erpihak pada Hamas!?
====
Pandanganku terhadap Palestina, sudah jelas:
Membela dan mendukung kemerdekaan Palestina, namun bagiku, menempatkan Palestina dan Yahudi/dan Israel sebagai dua bangsa yang sama-sama bernegara serta berdaulat. Dan itu, adalah solusi internasional yang ditawarkan kepada Palestina dan Israel. Sayangnya, penawaran dalam kesejajaran sebagai bangsa tersebut ditolak oleh Hamas dan kelompok Palestina yang ekstrim. Bagi mereka, Israel harus dihilangkan dari bumi Yudea atau wilayah Negara Israel sekarang. Suatu tuntutan yang absurb serta tak masuk akal sehat.
Membela dan mendukung kemerdekaan Palestina, namun; dirikku tidak melihat Hamas sebagai perwakilan utuh dari Palestina, yang harus dibela dan didukung.
Membela dan mendukung kemerdekaan Palestina, adalah suatu keharusan, namun apakah harus membenarkan kelakuan Hamas yang menggunakan perempuan dan anak-anak sebagai penahan bom dari pesawat-pesawat tempur Israel!?
Mikir ya ....
[caption id="attachment_348108" align="aligncenter" width="539" caption="Kiriman Hans Sarpei - Jerman"]
[/caption]1405510295776208362