Pertama. Kekuatan dan dukungan politik yang dimiki Eggy  Sudjana
Suatu gerakan yang nantinya merata ke seluruh lapisan masyarakat di Nusantara untuk menjatuhkan Jokowi-JK.  Oleh sebab itu, ke 422.932 orang dari Jawa Timur tersebut, akan disebar kesluruh penjuru tanah air, sebagai Eggys Agen dalam rangka membangun sel-sel politik yang akan digerakan oleh Eggy.
Kedua. FPI dan  PPMI . Situs http://siapasiapa.wordpress.com, menulis bahwa pengacara dan preman tukang peras/provokator. Cara advokasi / litigasi Egi Sudjana biasanya dengan mengerahkan simpatisan dari organisasi massa  Islam untuk melakukan tekanan atau pembelaan.Â
Organisasi yang biasa dikerahkan oleh Eggy adalah  PPMI  Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (organisasi pekerja berbasis gerakan Islam) dan juga FPI, karena Eggy juga salah satu pendirinya.
Mungkinkah dengan kekuatan seperti itu, Eggy mampu menggalang kekuatan politik dan perlawanan terhadap negara!? Jika nanti Jokowi-JK telah dilantik menjadi Presiden dan Wapres, apakah apakah aparat keamaan akan tinggal diam, jika terjadi upaya perlawanan dari Eggy Sudjana!?
Ketiga. Partai Politik, Eggy tidak jelas di mana tepatnya ia berada; mungkin ia bisa gunaka parpol-parpol pengusung Prabowo-Hatta. Dengan cara itu, Eggy akan menggerakan massa dari sekian banyak Parpol dibawah komandonya, dalam rangka melakukan kudeta politik terhadap Jokowi-JK. Tak semudah itu bung. Memangnya orang-orang parpol; tersebut terlalu bodoh untuk diperalat dan mau menjadi alat perlawanan!?
Dari tiga kekuatan dan dukungan tersebut, apakah mungkin Eggy bisa dan mampu mengadakan gerakan politik yang terstruktur, sistimatis, dan masif dalam rangka mencapai tujuannya!?
Sampai pada titik ini, menurutku, Eggy cuma membual, hanya sekedar bicara tanpa mikir panjang.
Bagaimana dengan "ancaman kudeta!?"Â Â
Sama halnya ketika ia membela Bupati Garut Aceng H.M Fikri, Eggy pun menebar ancaman terhadap sejumlah pihak yang mendesaknya mundur menyusul skandal nikah kilatnya.Â