Agaknya, Fadli Zon sudah terlalu tua, sehingga mengidap "sedikit lupa," bahwa dirinya juga pernah meloncat dari Partai Bulan Bintang ke Gerindra; karena ia lupa, maka dirku ingatkan lagi.
Basuki Tjahaja Purnama, yang mungkin saja setiap hari menjadi bahan topik percakapan Gerindra, sebagai orang yang dicap politisi kutu loncat (bandinkan dengan image di atas), agak hany menjawab sekenanya. Menurut Ahok,
"Saya dengan parpol-parpol baik-baik saja. Yang enggak baik sama saya kan yang punya kepentingan. Mending jadi kutu loncat dibanding kutu busuk, .... "
Nah ... bagusan mana Politisi jenis Kutu Loncat dan Politisi jenis Kutu Busuk!?
Berbagai sumber menyatakan bahwa kutu busuk, kepinding, atau tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Kutu busuk adalah sejenis seranga dari spesies yang suka meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk, biasanya bertahan lama di/pada suatu tempat, misalnya kasur, kurusi kayu, kursi rotan; sambil menanti mangsa di tempat tersebut. Ia jarang loncat ke tempat lain, karena bersifat membusuk dari dalam serta pada waktu mangsanya tidak sadar, (misalnya cara kerja kutu busuk di kasur pada malam hari).
Jika seperti itu, bagaimana dengan Politisi Kutu Busuk!?
Jika membandingkan Politisi Kutu Loncat (yang secara positif, harus berpindah ke tempat lain, karena, pada lokasi sebelumnya sudah tak nyaman, aman, serta kondosif ) dan Politisi Kutu Bususk!?
Dengan demkian, jika mengikuti kata-kata Ahok, "Mending jadi kutu loncat dibanding kutu busuk, .... ;" maka tak menutup kemungkinan, ada banyak "Politisi Kutu Busuk" di/dalam Parpol, Parlemen, serta jabatan-jabatan politik/is lainnya.
Mereka, sebagaimana sifat kutu busuk, adalah para politisi yang dengan berbagai cara menghisap "darah rakyat" dan uang negara. Mereka malakukan dengan cara sistimatis, terstruktur, dan masif, atas nama "undang-undang" dan "pro-rakyat" melakukan pembusukan terhadap negara. Hal itu, bisa saja dilakukan dengan cara atau melalui produk undang-undang, menekan eksekutif, bahakan "paksaan sumbangan dana politik" dari kader-kadernya sendiri.
Jadi, semakin terlihat apa dan siapa Si Kutu Loncat dan Kutu Busuk tersebut.