[caption id="attachment_379143" align="aligncenter" width="275" caption="/yubelium.com"][/caption]
Pada 30 Nopember 2014, tepat pada Hari Raya St. Andreas, Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, dan Patriark Ekumenis Gereja Ortodoks, Bartolomeus I, (akan) melakukan pertemuan di Turki. Ini adalah pertemuan ketiga, setelah pertama di Roma, pada saat pengukuhan Paus; dan yang kedua pada Mei 2014 lalu ketika perayaan Pentakosta di Yerusalem, pada acara “Doa Perdamaian untuk Timur Tengah,”
Pertemuan Sri Paus dan Paus Fransiskus, (aka) diawali dengan Doa Bersama di Katedral Patriarkal St. George Ankara. Pertemuan antara kedua pemimpin Gereja di dunia tersebut, membahas beberapa isue sentral dan topik kontemporer termasuk,
- Perkembangan situasi di Timur Tengah
- Peran Turki dalam kaitan dengan ISIS
- Presiden Suriah Bashar al-Assad sedang mendekat pada titik balik
- Sebisa mungkin ada dialog, iman, pengertian, empati, dengan ISIS
Menganggapi pertemuan tersebut, Prof Francesco Zannini, dosen bahasa Arab dan studi Islam di Pontifical Institute for Arab and Islamic Studies di Roma mengatakan
“Apa yang terjadi di Irak dapat jadi telah mengubah sikap umat Islam yang melihat bahwa baik Kristen dan Muslim menghadapi musuh yang sama; dan sikap sepenanggungan di antara umat Kristen di dunia terhadap saudara-saudara mereka yang merupakan kelompok kecil di Timur Tengah."
Kunjungan ini dapat memainkan peran penting dalam mencari jalan keluar untuk masalah-masalah di Timur Tengah di mana umat Muslim, beberapa golongan umat Kristen dan umat Yahudi tinggal,” [yubelium.com].
Sekali lagi Paus Fransiskus dan Patriark Bartolomeus I menunjukan dialog dalam rangka menciptakan perdamaia Dunia; dan kali ini, fokus mereka adalah Suriah dan ISIS. Menarik, karena ketika negara-negara di dunia berbicara melalui senjata dengan ISIS, mereka justru mengambil jalan dialog.
Suatu penawaran dan perhatian, bukan saja kepada ISIS dan Basjar Assad, namun juga umat Islam, Kristen, dan kelompok minoritas di Timur Tengah, yang kini menjadi korban sepak terjang ISIS.
Opa Jappy - Jakarta Selatan