Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Air Asia QZ8501 Jatuh, ke Mana dan di Mana Sunu Widyatmoko?

5 Januari 2015   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:46 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunu Widyatmoko menjadi Presiden Direktur AirAsia Indonesia sejak 1 Juli 2014 nanti, menggantikan Dharmadi, yang "naik" menjadi anggota Dewan Komisaris AirAsia Indonesia

Pada waktu penunjukan tersebut, Pin Harris, Komisaris Utama AirAsia Indonesia menyatakan bahwa "Dengan lebih dari 16 tahun pengalaman di bidang finansial, kami percaya Sunu akan mampu membawa AirAsia Indonesia semakin berkembang. Keahlian finansial dan dipadu dengan passion terhadap AirAsia dan para karyawannya, menjadikan Sunu orang yang tepat untuk membawa AirAsia maskapai penerbangan yang merajai pasar Indonesia."

Sunu Widyatmoko, pemegan master di bidang Business Administration dari University of Illinois AS dan S 1 Universitas Brawijaya, Malang, bergabung dengan AirAsia Indonesia sejak 2013, setelah sebelumnya memegang peranan penting di beberapa perusahaan di industri finansial; pernah sebagai Director of Investment Banking di PT. Bahana Securities.

Pada waktu Sunu dilantik, ia berkomentar bahwa, “AirAsia telah melakukan revolusi di industri penerbangan di Asean dengan membawa model low-cost carrier ke kawasan ini sehingga memungkinkan setiap orang untuk bepergian dengan pesawat. Saya sangat merasa terhormat berkesempatan memimpin AirAsia Indonesia, dan saya berkomitmen untuk membawa maskapai ini ke level selanjutnya.”

Ternyata AirAsia Indonesia dipimpin oleh orang dari pure di bidang Finansial, dan sangat berpengalaman dan ternama pada bidang tersebut. Mungkin, inilah salah satu penyebab yang menjadikan AirAsia Indonesia sangat "mencari" untung, dan kesampingkan hal lain!? Entahlah.

Namun, ketika Air Asia QZ8501  mengalami bencana, kemana dan di mana  Sunu Widyatmoko;!? Sosok tersebut seakan lenyap dari pemberitaan dan perhatian media, yang selalu tampil adalah Tony Fernandes. Bahkan, ketika Menteri Perhubungan melakukan sidak ke Kantor Air Asia Indonesia, yang menerimanya adalah Tony Fermandes. Ke mana Sunu Widyamoko!?

[caption id="" align="aligncenter" width="397" caption="kompas.com"]

[/caption]

Mungkin saja karena komitmen Sunu Widyatmoko bahawa " .... sangat merasa terhormat berkesempatan memimpin AirAsia Indonesia, dan saya berkomitmen untuk membawa maskapai ini ke level selanjutnya,” maka ia cenderung hanya memajukan serta mengejar keuntungan finansial!? Akibtanya, kurang memperhatikan hal-hal yang menyangkut keselamata penumpang!?

Tapi, jika melihat hal-hal berikut, misalnya

Teman saya itu bilang pada tanggal 24 Desember, naik pesawat terbang yang sama tapi rute Kuala Lumpur-Surabaya. Saat itu semua penumpangnya juga sudah menjerit-jerit dalam perjalanan, pesawatnya bermasalah, tapi masih digunakan sampai akhirnya jatuh itu,” [tribune].

Perlengkapan emergency locator transmitter (ELT) yang berada pada pesawat AirAsia QZ8501 bermasalah. Jika pesawat jatuh ke daratan atau lautan, maka, menurut mereka, alat tersebut seharusnya akan memberi sinyal darurat ke kantor Basarnas. Sementara itu, ELT pada pesawat tidak menyala, [kompas.com].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun