[caption id="attachment_394467" align="aligncenter" width="499" caption="KM III | Dok Pribadi"][/caption]
Kemarin, Minggu, 1 Feb 2015, para pecinta burung berkicau di Indonesia melakukan pesta tahuna; kali ini yang ketiga kalinya. Pesta para pecinta burung tersebut dengan nama Duta Kicau Mania Cup III, di dadakan di area terbuka Universitas Pancasila Jakarta. Lomba yang diadakan kemarin, diikuti oleh ratusan perwakilan dari berbagai penjuru Nusantara, sehingga menjadikan area parkir mobil dari Aceh hingga Nusa Tenggara.
Kemarin, area perlombaan yang becek karena hujan yang mengguyur Jakarta Selatan, tidak mengurangi semaraknya lomba. Para peserta dan burung-burung yang dilombakan tetap ramai berkicau.
Menurut, Danang, Ketua Panitia Lomba, prinsip lomba di KM bukan profit oriented, namun lomba KM selalu menghadirkan rekan-rekan kicaumania dari berbagai latar belakang budaya dan sosial. Walau ini hobi, namun kami tidak main-main, pengurus KM, panitia yang terlibat langsung dilarang menurunkan burungnya agar lomba lebih obyektif. Walau penilaian juri real, kalau yang turun punya panitia pasti akan mempunyai imej yang negatif,
Kenyataanya, memang seperti itu. Menurut salah satu peserta dari Bengkulu, kali ini panitia lebih profesional, dan burung-burung mereka tidak ikut bertanding. Hal yang sama juga disampaikan oleh peserta dari Bandung dan Bogor, Cirebo. Ketiika ditantakan, "Apakah ada lomba yang sama di daerah mereka;" mereka mengakui memang ada, namun hanya dikenal dan terkenal di kalangan pecinta burung, belum begitu populer seperti, Karapan Sapi di Madura.
[caption id="" align="aligncenter" width="235" caption="Danang, Ketum Panitia Duta KM III 2015"][/caption]
Jenis/Species Burung yang dilombakan
[caption id="attachment_394471" align="aligncenter" width="410" caption="Jenis Burung yang dilombakan | Dok Pribadi"]
Sistem Penjurian
[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Juri Memasang Bendera Nilai di bawah Sangkar Burung"][/caption]
Burung yang dilombakan "digantung;" para pemiliknya berdiri jauh di luar pagar, sambil memberi komando kepada Sang Burung agar berkicau. Di sini, saat ramainya; ada paduan suara dari para pemilik dengan aneka bahasa dan dialek, Sang Burung pun menyambut dengan kicauannya. Kicauan itulah yang dinilai oleh para juri dengan sistem voting.
- Juri mengajukan burung-burung yang layak juara, dimana burung yang diajukan adalah kurang lebih 20% dari jumlah gantangan.
- Hasil calon juara koncer akan didapatkan secara otomatis setelah input juri selesai.
- Juri menentukan juara koncer A, B dan C berdasarkan data dari komputer/tablet.
- Juara 1, 2 dan 3, akan dilihat berdasarkan jumlah bendera A terbanyak. Juara 2 berdasarkan bendera B terbanyak, dan seterusnya. POINT A=100, B=40, C=15.
- Juara Koncer, apabila ada point sama atau nilai sama, maka nomor gantangan kecil akan otomatis menempati urutan teratas.
Pemenang
Setelah melewati bebagai penilaian, Mas Teguh dan Kawan-kawan, keluar sebagai juara umum; para pemenang mendapat berbagai hadiah dan sertifikat.