Mohon tunggu...
Ovie
Ovie Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Wiraswasta

Datar. Stabil.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Karena Kuntum Mayang

12 Juli 2017   17:23 Diperbarui: 12 Juli 2017   23:11 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

~~~

Karya maestro multidimensi

Bukan lagi urgensi

Tidak ada puisi hari ini

Sedih sekali

Walau ku pernah berjanji

Kan menulis setiap pagi

```

Di taman sekar

Ada kuntum mayang

Yang tak boleh gentar

Pada sinar mentari garang

```

Sisipan,

Itulah perisitiwa nan tak pernah dinyana

Titipan,

inilah satu baris yang tergeser pada agenda

~~~

Serpihan dinamis

Tak boleh menangis

Hanya senyum manis

Terbenam dalam liris

```

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun