Mohon tunggu...
Ovie
Ovie Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Wiraswasta

Datar. Stabil.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dear Kompasianer, Usahakan Jangan Mengedit Tulisan Anda Setelah Tayang

7 Juli 2017   17:42 Diperbarui: 7 Agustus 2017   18:51 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah bersusah payah menulis, (tidak juga susah payah sih sebenarnya, lebih sering dengan hati riang gembira), biasanya kita akan  mengecek kembali dan kemudian kita tayangkan (publish) di forum Kompasiana ini. Namun kerap pula tanpa cek dan ricek, kita langsung menayangkan tulisan dengan pe-de-nya (percaya diri). Atau penyebabnya bisa juga karena kita sudah 'lelah' hendak membaca ulang karya kita tersebut.

Nah, masalahnya, tak jarang timbullah rasa ingin tahu setelahnya, sehingga kita ingin memeriksa ulang tulisan yang telah 'terlanjur' kita tayangkan.

Disinilah, menurut saya, apabila tulisan kita sudah di-publish, dan kita menemukan sesuatu yang perlu kita kurangi, atau kita tambah, dan melakukan editing, maka ikon atau petunjuk yang menggambarkan jumlah pembaca akan terpengaruh.

Bagi yang concern masalah jumlah pembaca, mungkin hal ini akan sedikit tidak nyaman, karena jumlah pembaca entah bagaimana... menjadi tidak mencerminkan realita. Dengan kata lain, jumlah pengunjung tulisan kita tidak bertambah alias stagnan.

Barangkali system penghitungan pembaca/ pengunjung belum terlalu bekerja baik. Mungkin.

Contohnya adalah ilustrasi di atas yang sempat saya printscreen kemarin. Tampak jumlah pembaca berfluktuasi/ melonjak naik-turun secara signifikan.

Tetapi itu baru hipotesa saya pribadi lho.

Mohon maaf kepada Admin Kompasiana jika saya terlalu ber-syakwasangka.

Hikmahnya baik: kita harus sudah mantap dengan tulisan kita sebelum tayang, dan jangan bolak-balik mengedit, walaupun berjeda hanya beberapa menit saja.

Ada tambahan satu lagi, jika kita menulis Puisi, lebih baik kita sudah menuliskan terlebih dahulu tag "Puisi" di depan judul puisi kita.

Demikian juga, jika menulis Cerpen, tak ada salahnya kita sudah menuis tag "Cerpen" sebelum judul kita, seperti gambar ilustrasi di atas.

Begitulah secuil pengalaman yang saya peroleh.

Maaf ya, saya hanya sharing.

Semuanya dikembalikan kepada para (calon) penulis yang saya hormati.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun