Atap rumbia adalah kerajinan tradisional di desa Monterado Kabupaten Bengkayang yang masih dilestarikan hingga kini, potensi sagu yang melimpah menjadikan pengrajin mudah mendapatkan bahan untuk pembuatan atap rumbia.
Atap rumbia cukup populer untuk dijadikan sebagai bagian atap rumah. Meski begitu, pada jaman dulu anyaman daun rumbia biasanya digunakan untuk penutup tempat hasil panen. Akan tetapi semakin lama atap rumbia juga digunakan untuk bangunan, baik untuk rumah, pondokan, maupun untuk gazebo.
Bengkayang, (SMAN 1 Monterado). Dalam praktek mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, Peserta didik SMAN 1 Monterado Kelas XI Mia membuat kerajinan Atap daun rumbia, Senin (11/09/23) di kelas XI Mia.
Guru Prakarya O'OT BIUS, S.Pd mengatakan dengan adanya praktek  membuat kerajinan tangan Atap daun rumbia, siswa dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada. "sehinga dapat memanamkan jiwa kewirausahaan para peserta didik untuk kedepanya, bahkan kalau kita tekuni akan bermanfaat dan menambah nilai ekonomi," katanya.
Lebih lanjut Alisawanda menambahkan, praktek prakarya tersebut juga bertujuan agar siswa pandai memanfaatkan sumber daya alam menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat. "Yang Awalnya daun rumbia dibiarkan begitu saja kini disulap menjadi atap," ujarnya.
Selanjutnya Alisawanda mengatakan, selain membuat atap dari daun rumbia, ada juga yang membuat Tempat tisu ruamah-rumahan dan lain-lain., "Semoga seluruh siswa mempunyai ide kreatif yang bisa dituangkan dalam kerajinan tangan ini," harapnya.
