Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Pajak International - Pemeriksaan Pajak (Universitas Mercu Buana, Maksi 2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Pajak International - Memahami Peluang dan Tantangan Perpajakan Controlled Foreign Corporation di Indonesia Pendekatan Teori Pierre Bourdieu

16 Juni 2024   13:46 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:46 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembedaan: Kelas Atas dan Aristokrat

Kelas atas menggunakan habitus dan kapital mereka untuk menciptakan pembedaan (distinction) dan melanggengkan kekuasaan. Mereka memiliki strategi investasi yang mencakup investasi biologis, suksesif, edukasi, ekonomi, dan simbolik. Investasi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi sosial mereka dalam arena yang kompetitif.

Resistensi: Perlawanan Kelas Ekonomi Bawah

Di sisi lain, kelas ekonomi bawah menunjukkan resistensi terhadap kemapanan dan penindasan yang dilakukan oleh kelas atas. Resistensi ini tidak hanya dalam bentuk perlawanan fisik, tetapi juga dalam bentuk strategi yang mencakup pengembangan habitus dan kapital alternatif yang memungkinkan mereka untuk bertahan dan bahkan menantang kekuasaan yang ada.

Persaingan dan Strategi

Persaingan antara individu dan kelompok dalam arena perpajakan CFC mencerminkan dua visi berbeda: pembedaan untuk melanggengkan kekuasaan dan resistensi untuk melawan penindasan. Strategi yang digunakan dalam persaingan ini mencakup berbagai bentuk investasi yang bertujuan untuk meningkatkan posisi dan daya tawar dalam arena.

Selera dan Legitimasi dalam Kebijakan CFC

Pierre Bourdieu juga membahas tentang selera dan legitimasi yang berkaitan dengan preferensi estetis dan budaya dalam masyarakat. Dalam konteks kebijakan CFC, kita dapat melihat analogi dalam bagaimana kebijakan ini dipersepsikan dan diterima oleh berbagai aktor.

Selera Aristokrat dalam bidang seni, seperti apresiasi terhadap karya Mozart, Beethoven, Bach, dan Vivaldi, dapat dianalogikan dengan preferensi terhadap kebijakan perpajakan yang berbasis pada prinsip-prinsip ilmiah dan keadilan. Para pembuat kebijakan dan ahli pajak yang memiliki pengetahuan mendalam tentang perpajakan internasional dapat dianggap sebagai kelompok yang memiliki "selera aristokrat" dalam kebijakan CFC.

Selera Populer yang lebih berfokus pada fungsi daripada bentuk dapat dianalogikan dengan pandangan masyarakat umum dan perusahaan yang lebih memperhatikan dampak praktis kebijakan CFC terhadap bisnis mereka. Mereka mungkin lebih menekankan pada bagaimana kebijakan ini mempengaruhi operasional sehari-hari dan kepatuhan pajak mereka daripada prinsip-prinsip abstrak.

Kebenaran Relasional dalam Kebijakan CFC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun