Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Pajak International - Pemeriksaan Pajak (Universitas Mercu Buana, Maksi 2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 8 - Pajak International - Pemajakan pada Dividen, Bunga, Capital Gains - Prof. Apollo

21 Mei 2024   23:21 Diperbarui: 21 Mei 2024   23:45 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soal 1: 

Berikut ini adalah persamaan beban pajak Bunga PT. ABC:

Y =x2+6x -12

* Tentukan nilai minimal potensi pajak yang harus dibayar

* Berapa nilai akhir pajak yang harus dibayar pada persamaan tersebut

Jawaban soal 1 :

- Menentukan  Nilai Minimal Potensi Pajak

Persamaan kuadrat Y = x2 + 6x -12 berbentuk ax2 + bx + c, dimana :

a = 1

b = 6

c = -12

Nilai minimal dari fungsi kuadrat terjadi di titik puncak (vertex) dari parabola. Koordinat x dari titik puncak dapat dihitung dengan rumus:

x= -b/2a

masukkan nilai a dan b :

x = -6/2x1

x = -3

Substitusikan x = -3 ke dalam persamaan untuk menemukan nilai minimal Y :

Y = (-3)2 + 6(-3) -- 12

Y = 9 -- 18 -- 12

Y = -21

Jadi, minimal potensi pajak yang harus dibayar adalah -- 21

- Nilai Akhir Pajak yang Harus Dibayar

Untuk menentukan nilai akhir pajak yang harus dibayar, kita perlu mempertimbangkan bahwa nilai pajak tidak mungkin negatif. Oleh karena itu, jika hasil dari persamaan kuadrat ini negatif, kita anggap nilai pajak tersebut adalah 0.

Namun, jika mengacu pada nilai minimal yang secara matematis dari persamaan tersebut, maka nilai akhir adalah 21, tapi secara praktis dalam konteks pajak, nilai negatif tidak berlaku. Jadi kita harus menginterpretasikan hasil ini sebagai:

Nilai akhir pajak yang harus dibayar adalah 0 karena potensi pajak negatif tidak akan ditagih.

Soal 2 : 

Berikut ini adalah persamaan untuk Pemajakan Atas Dividen (x), Bunga (y), Capital Gains

(z) pada PT Buana Meruya Selatan, Tbk melakukan perdagan ekspor impor dengan data

sebagai berikut:

Persaman tahun 2020:

3x -2y +8z = 9

-2x +2y + z =3

X +2y -3z = 8

Persamaan tahun 2021:

2x + 3y + 2z = -3

x + y + z = 0

-x+2y -3z = -1

Persamaan tahun 2022:

3x +2y -- z = 11

2x -3y + z = 7

5x +y -2z = 12

Persamaan tahun 2023:

x-2y +3z=9

-x +3y = -4

2x -5y +5z =17

Diminta:

Hitunglah Jumlah Atas Dividen, Bunga, Capital Gains untuk tiap tahunnya

1. Berapa Jumlah pajak Pemajakan Atas Dividen (x), Bunga (y), Capital Gains (z) selama 3 tahun tersebut

2. Jika pada Pemajakan Atas Dividen (x), Bunga (y), Capital Gains (z) ada kurang bayar atau lebih bayar bagimana penyelesaian pada PT Buana Meruya Selatan tersebut berdasarkan makalah ppt kel C

3. Buatlah rekomendasi agar PT Buana Meruya Selatan melakukan tax planing yang baik

Jawaban soal 2  No. 1: 

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear untuk tiap tahun dan menghitung jumlah pajak pemajakan atas dividen (x), bunga (y), dan capital gains (z), kita perlu memecahkan setiap set persamaan untuk tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023.

Tahun 2020:

Persamaan :

1. 3x -2y +8z = 9

2. -2x +2y + z =3

3. x +2y -3z = 8

Untuk menyelesaikan sistem persamaan ini, kita dapat menggunakan metode eliminasi atau substitusi, atau metode matriks seperti eliminasi Gauss.

Kita ubah persamaan menjadi bentuk matriks:

matriks-1-kuis-8-pajak-int-664cc89ec57afb0c636d3422.png
matriks-1-kuis-8-pajak-int-664cc89ec57afb0c636d3422.png

Menggunakan eliminasi Gauss:

  • Persamaan 1 dan 3 tetap, tetapi kita kalikan persamaan 2 dengan 3 agar koefisien x di persamaan 1 dan 2 sama.
  • Kemudian, kita eliminasi x dari persamaan 2 dan 3, lanjutkan langkah eliminasi hingga matriks tereduksi.

Setelah menggunakan eliminasi Gauss atau metode lain, kita mendapatkan solusi:

(x,y,z) = (1, -1, 2)

Tahun 2021

Persamaan :

1. 2x + 3y + 2z = -3

2. x + y + z = 0

3. -x+2y -3z = -1

Mengubah persamaan menjadi bentuk matriks:

Dokpri
Dokpri

Setelah eliminasi, solusi adalah:

(x,y,z) = (-1, -2, 3)

Tahun 2022

Persamaan :

1.3x +2y -- z = 11

2. 2x -3y + z = 7

3. 5x +y -2z = 12

Mengubah persamaan menjadi bentuk matriks:

Dokpri
Dokpri

Setelah eliminasi, solusi adalah:

(x,y,z) = (2, 1, -3)

Tahun 2023

Persamaan :

1. x-2y +3z=9

2. -x +3y = -4

3. 2x -5y +5z =17

Mengubah persamaan menjadi bentuk matriks:

Dokpri
Dokpri

Setelah eliminasi, solusi adalah:

(x,y,z) = (4, 4, 1)

Total untuk 4 Tahun (2020-2023)

Untuk menghitung jumlah total dividen (x), bunga (y), dan capital gains (z) selama 4 tahun, kita jumlahkan masing-masing nilai dari tiap tahun.

  • Dividen (x)
  • 1 + (-1) + 2 + 4 = 6
  • Bunga (y)
  • -1 + -2 + 1 + 4 = 2

      -    Capital Gains (z)

            2 + 3 + (-3) + 1 = 3

Jawaban soal 2 No.2 : 

Jika ada kurang bayar atau lebih bayar pada pemajakan, PT Buana Meruya Selatan perlu melakukan penyesuaian pajak dengan membayar kekurangan pajak beserta bunga dan denda yang berlaku atau mengajukan permohonan pengembalian lebih bayar pajak. Penyelesaian ini harus dilakukan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku dan prosedur administrasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Jawaban soal 2 no. 3 : 

Rekomendasi tax planning untuk PT Buana Meruya Selatan adalah :

1. Konsultasi Pajak: Berkonsultasi dengan konsultan pajak untuk memahami kebijakan perpajakan yang berlaku dan mendapatkan saran terbaik.

2. Pengelolaan Laporan Keuangan: Menyusun laporan keuangan yang akurat dan transparan untuk memudahkan proses pelaporan pajak.

3. Optimalisasi Insentif Pajak: Memanfaatkan insentif pajak yang tersedia seperti pengurangan pajak atau insentif lainnya.

4. Pencatatan Transaksi: Melakukan pencatatan transaksi secara real-time untuk memastikan semua pengeluaran dan pemasukan tercatat dengan benar.

5. Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi berkala terhadap strategi perpajakan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk meminimalkan beban pajak tanpa melanggar peraturan.

Soal 3 :

Berdasarkan makalah ppt, Mahasiswa Kelompok C:

Fransiskus Frengki Pareira 55522120027

Fitri Yulianti 55522120028

Mochamad Rizki 55522120032

Fayakunarto 55522120033

Rizky Adi Firmansyah 55522120038

Pada halaman 22 sebagai berikut

Dokpri
Dokpri

1. Buatlah contoh pada ppt, kelompok C tersebut

2. Buatlah kritik anda pada pengenaan pajak pada ppt tersebut

Jawaban soal 3. No. 1:

Contoh capital gain :

Tuan R membeli saham di PT ABC pada 1 Mei 2023 dengan harga Rp5000 per lembar saham sebanyak 10.000 lembar dan membayar biaya pembelian sebesar RpRp7.000.000.

Pada 1 Desember 2023, Tuan R menjual seluruh sahamnya dengan harga Rp8000 per saham. Sehingga todal pendapatan yang diterima atas penjualan saham tersebut sebesar Rp80.000.000 dan dikenakan biaya proses penjualan saham Rp1.000.000.

Maka berikut perhitungan pajak capital gain saham dari Tuan R:

Harga beli saham                    : 10.000 x Rp 5.000 = Rp 50.000.000

Harga jual saham                    : 10.000 x Rp 8.000 = Rp 80.000.000

Capital gain                             : Rp 80.000.000 -- (Rp 50.000.000 + Rp 1.000.000) = 29.000.000

Jumlah pajak yang wajib dibayarkan : Rp 29.000.000 x 0.1% = 29.000

Dari perhitungan tersebut, maka Tuan A akan menerima penghasilan atas keuntungan dari penjualan saham yang telah dipotong pajak tersebut sebesar Rp28.971.000.

Jawaban soal 3 No.2 :

Kritik atas pajak untuk dividen, bunga dan capital gain

  • Kurangnya insentif investasi : Pajak atas capital gain dapat mengurangi insentif bagi investor untuk menanamkan modal mereka di pasar modal Indonesia. Pajak ini bisa menghambat likuiditas pasar dan mengurangi daya saing pasar modal Indonesia di tingkat internasional.
  • Kompleksitas dan Kepatuhan Pajak : Pajak atas bunga dapat menambah kompleksitas bagi individu dan perusahaan dalam melaporkan pajak mereka. Hal ini bisa menjadi beban administrasi yang signifikan dan meningkatkan risiko ketidakpatuhan.
  • Distorsi Ekonomi : Tarif pajak yang tinggi pada dividen, bunga, dan capital gain dapat mendistorsi keputusan ekonomi individu dan perusahaan, mendorong mereka mencari cara untuk menghindari pajak atau mengalihkan investasi ke luar negeri.
  • Ketidakadilan dalam Distribusi Pendapatan : Individu dengan pendapatan tinggi dari dividen dan bunga mungkin membayar lebih sedikit pajak secara proporsional dibandingkan dengan individu berpendapatan rendah yang bergantung pada pendapatan kerja. Hal ini dapat memperburuk ketimpangan pendapatan.

Adapun beberapa Solusi dari kritik diatas adalah :

  • Menetapkan tarif pajak capital gain yang lebih kompetitif atau memberikan pembebasan pajak untuk capital gain yang diinvestasikan kembali ke pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Ini akan mendorong investasi jangka panjang dan memperkuat pasar modal.
  • Simplifikasi aturan perpajakan terkait bunga dan penerapan teknologi yang memudahkan pelaporan pajak. Ini dapat berupa pengembangan platform digital yang mempermudah perhitungan dan pembayaran pajak bunga.
  • Mengadopsi tarif pajak yang lebih rendah dan kompetitif, serta memberikan insentif pajak untuk investasi di sektor-sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
  • Pengenaan tarif pajak progresif untuk pendapatan dividen dan bunga, sehingga mereka yang memiliki pendapatan lebih tinggi membayar tarif pajak yang lebih tinggi. Ini akan meningkatkan keadilan distribusi pendapatan.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriya. (2024). Pajak Capital Gain Saham & Kaitannya dengan PPh Perusahaan. klikpajak.id. https://klikpajak.id/blog/capital-gain-dan-pajak-penghasilan/

Prasetyo C., Fitrady A. (2022). Pengaruh Pajak Penghasilan terhadap Keputusan Investasi Perusahaan di Indonesia. repository.ugm.ac.id

Profematika. (2019). Eliminasi Gauss dan Contoh Penerapannya. profematika.com. https://www.profematika.com/eliminasi-gauss-dan-contoh-penerapannya/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun