1. Pemahaman Masyarakat
Salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan Serat Tripama dalam audit kepatuhan pajak adalah pemahaman Masyarakat yang masih terbatas. Banyak warga negara Indonesia yang belum mengenal atau memahami nilai-nilai dan ajaran yang terkandung dalam Serat Tripama. Hal ini menjadi kendala karena diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi yang intensif untuk memperkenalkan konsep-konsep tersebut kepada masyarakat luas.
2. Penerapan di Birokrasi
Selain masyarakat, tantangan lain juga datang dari dalam birokrasi itu sendiri. Mengintegrasikan nilai-nilai Serat Tripama ke dalam proses audit kepatuhan pajak membutuhkan perubahan mindset dan budaya kerja dari para pegawai pajak. Mereka harus mau mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan dan integritas yang terkandung dalam Serat Tripama. Hal ini dapat menjadi kendala jika tidak didukung oleh komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh jajaran organisasi.
3. Ketersediaan Sumber Daya
Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan sumber daya, baik manusia maupun anggaran, untuk mendukung implementasi Serat Tripama dalam audit kepatuhan pajak. Dibutuhkan tenaga ahli yang memahami konsep-konsep dalam Serat Tripama dan dapat mentransformasikannya ke dalam praktek audit yang efektif. Selain itu, anggaran yang cukup juga diperlukan untuk kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pengembangan sistem yang berbasis nilai-nilai Serat Tripama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2019). Serat Tripama. Untaian Abjad. https://www.untaianabjad.com/2019/11/serat-tripama.html
Handayani, S., Sumarwati, Setiawan B. (2020). Strengthening Nationalism Value and Nationality Spirit of Young Generation using Media Serat Tripama. CONVASH EAI. https://doi.org/10.4108/eai.2-11-2019.2294715
Hendri, D. (2008). Serat Tripama Tuntunan Abdi Negara. P_Idea. Yogyakarta
Izzuddin Rijal Fahmi. (2023). The Essence of Traditional Javanese Leadership Teachings in Srat Nitisruti. Journal Of Arts, Studies, Social, And Humanity. Vol 1(1). Pp 1-10