Paul Virilio, seorang filsuf Prancis, memperkenalkan konsep "dromology," yang menggambarkan hubungan antara kecepatan dan teknologi dalam masyarakat kontemporer. Dalam konteks AEO dan pelaporan otomatis perpajakan, konsep Virilio memberi pemahaman tentang bagaimana teknologi dan kecepatan membentuk sistem ekonomi dan administrasi modern.
AEO memungkinkan percepatan perdagangan internasional dengan memberikan fasilitasi kepada pelaku bisnis yang mematuhi standar keamanan, menciptakan "kecepatan" dalam proses perdagangan. Sementara itu, pelaporan otomatis perpajakan mengoptimalkan kecepatan pengumpulan dan analisis data, memungkinkan pemerintah untuk menanggapi pelanggaran perpajakan dengan cepat dan efisien.
Virilio menggali pentingnya kecepatan dalam konteks perubahan sosial dan teknologi. Konsep dromokrasi menyoroti peran kecepatan dalam membentuk peradaban, bukan hanya dalam perang, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hariLogistik dan mobilitas menjadi elemen kunci dalam masyarakat modern.
Implementasi AEO memerlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan lembaga internasional untuk mengembangkan standar keamanan yang diterima secara luas. Proses evaluasi dan sertifikasi AEO harus transparan dan terbuka agar dapat meningkatkan kepercayaan dan partisipasi pelaku bisnis.
Pelaporan otomatis perpajakan memerlukan investasi dalam infrastruktur teknologi yang memadai dan kebijakan yang jelas tentang pengumpulan dan penggunaan data. Pelatihan dan pendidikan tentang penggunaan sistem ini juga penting untuk memastikan bahwa pelaku bisnis dan pemerintah dapat memanfaatkannya dengan efektif.
Automatic Exchange of Information (AEoI) memungkinkan negara-negara berbagi informasi keuangan secara otomatis, termasuk data tentang wajib pajak dan rekening keuangan. Dengan adanya pelaporan otomatis, negara dapat memantau transaksi keuangan secara lebih efektif dan mengidentifikasi potensi penghindaran pajak. Dalam era globalisasi, pertukaran informasi perpajakan yang efektif dapat memastikan hak-hak warga negara terlindungi dan mempromosikan keadilan.
Referensi:
1. European Commission. (2020). What is the Authorized Economic Operator (AEO) status?
2. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). (2019). Automatic Exchange of Information (AEOI).
3. Virilio, P. (1986). Speed and Politics: An Essay on Dromology. Semiotext(e).
4. Taylor, P. A. (2016). Tax Information Exchange and Automatic Exchange of Information. In Tax Havens and International Human Rights (pp. 139-167). Routledge.