Seperti apa ya perkembangan inovasi dan riset di Indonesia saat ini? Untuk mengetahuinya, saya berkesempatan mengunjungi Indonesia Research & Innovation (InaRI Expo) yang berlangsung pada 28-30 Oktober 2022 di gedung Innovation Convention Center (ICC), Cibinong, Bogor.
Atas undangan Kompasiana, saya bisa mengetahuinya lewat beragam talk show, booth, dan permainan yang ada di sana. Pengunjung bisa berbincang dengan kelompok masyarakat, pelajar, dan peneliti dari nasional maupun mancanegara yang hadir di InaRI Expo 2022.
Pada InaRI Expo perdana ini, temanya Digital, Blue and Green Economy: Riset dan Inovasi untuk Kedaulatan Energi. Sebagai suatu langkah bukti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
Salah satu talkshow yang berlangsung pada Minggu (30/10), yakni mengenai Pengenalan Laboratorium dan Sosialisasi E-Layanan Sains BRIN. Kedua pembicara berasal dari Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, yakni Evan Maulana dan Nurbaiti Marsas Prilitasari.
Mereka menjelaskan 141 laboratorium BRIN yang terbuka untuk umum. Tersebar di beberapa lokasi, seperti Tangerang, Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Lampung, dll. Sarana prasarana Laboratorium BRIN tersebut dapat digunakan melalui layanan online bernama E-Layanan Sains (Elsa).
Jika peneliti membutuhkan beragam fasilitas dan jasa dari laboratorium, bisa mengakses situs elsa.brin.go.id. Beberapa layanan penelitian bisa memudahkan kebutuhan peneliti, karena laboratorium BRIN menyesuaikan kebutuhan mereka.
Peneliti perlu mendaftar di situs Elsa. Kemudian, mereka memilih fasilitas apa yang dibutuhkan. Masing-masing laboratorium beserta pelayanannya punya harga berbeda dengan proses pembayaran yang relatif terjangkau.
Layanan sains ini merupakan perwujudan peran BRIN sebagai penyedia infrastruktur penelitian, pengembangan, dan pengkajian nasional. Sebagai hub kolaborasi aktivitas kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbuka bagi bagi banyak kalangan. Khususnya akademisi, industri, UMKM, dan masyarakat umum.
Kemeriahan Hari Terakhir InaRI Expo 2022
BRIN baru terbentuk pada 30 Januari 2022. Bertujuan menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan terpadu, serta invensi dan inovasi penelitian. BRIN turut mengimplementasikan energi nuklir dan antariksa di Indonesia.
Sebagai badan penelitian nasional, BRIN menggabungkan semua lembaga penelitian milik pemerintah seperti LIPI, BPPT, BATAN, dan LAPAN, serta unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi riset di kementerian/lembaga pemerintah. Supaya saling terkoneksi dalam menghasilkan kerja sama yang memperkuat satu sama lain.
Acara InaRI Expo 2022 tergelar untuk menyosialisasikan riset dan inovasi yang ada di Indonesia kepada masyarakat umum. Di sana beririsan dengan gelaran lain seperti pelaksanaan G20, Asean-India Start Up Festival 2022, LKIR Youth Research & Innovation Fair, Halal Tech Expo 2022, Start Up Program PPBR BRIN, dan Business Gathering.
"Ajang ini dimanfaatkan tak hanya untuk pelaku ristek di lembaga kampus, tapi juga industri dan juga adik-adik kita yang masih remaja untuk memamerkan karya-karyanya," ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko.
InaRI Expo gelaran perdana ini ditujukan akan tergelar secara periodik setiap tahunnnya. Guna terus memacu riset dan inovasi di Indonesia.
Para pelajar menampilkan hasil penelitian mereka dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-54 di InaRI Expo kali ini. Pada bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, pelajar SMA Negeri 1 Teras, Boyolali dengan judul, "Si Wayang: Transformasi Wayang Beber sebagai Tontonan dan Tuntunan Menjadi Animasi Edukatif Pencegah Perundungan Pertama".
Pada bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan dimenangkan Madrasah Aliyah Putri PUI Talaga, Majalengka dengan judul, "Identifikasi Status Potensi Kekeringan di Indonesia dengan Metode Logika Fuzzy Mamdani".
Sementara, pada bidang Ilmu Pengetahuan Hayat, yakni siswa SMA Negeri 1 Fakfak, lewat karya berjudul "Kajian Etnomedisin dan Analisis Senyawa Aktif Cipu Bubunim (Sacosstrea cuccullata) sebagai Obat Cacing Masyarakat Kokas Papua Barat.
Selain itu, pada perlombaan NYIA (National Young Inventors Award) ke-15), Zahir Azzahra Roswardi dari MAN 3 Medan berhasil menjadi yang terbaik dengan judul "Prototipe Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Sensor MQ-2 Berbasis IOT".
Ide para pelajar ini memang patut diacungi jempol. Semoga bakat mereka bisa terus tersalurkan demi menghasilkan penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dalam 'Pitch Battle ASEAN-India Start-Up Festival 2022', perwakilan Indonesia, Netra menjadi juara. Perusahaan rintisan ini bergerak di bidang jaringan Internet-Of-Things (IoT) berbasis satelit konstelasi. Bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, Netra menawarkan sistem komunikasi data berbasis satelit yang terjangkau, aman, hemat energi, dan mudah digunakan.
Pada booth mereka, Netra menampilkan dua produk, yakni Netra Hub dan Netra Spacegate. Netra Hub biasa dipasang di perkebunan, pertambangan, dan kapal laut. Sementara Netra Spacegate dipasang di satelit.
Netra menjadi salah satu start-up dalam negeri yang berkontribusi untuk kepentingan nasional. Semoga semakin banyak ya start-up keren demi memudahkankan kehidupan penggunanya.
Festival start-up ASEAN dan India perdana ini bisa diharapkan membuka kolaborasi lebih solid di antara perusahaan rintisan di negara-negara tersebut. Sebagai salah satu mitra, India memang menjadi rujukan pengembangan perusahaan rintisan. Apalagi memang mereka punya banyak perusahaan rintisan yang berpengaruh di dunia.
"Di India tahun 2014 sudah ada 500 startup dan sekarang sudah ada 77.000 start-up. Saat ini sudah ada lebih dari 100 perusahaan yang sudah unicorn dan mencapai pendanaan lebih dari US$300 miliar. Kita mau belajar dari pengalaman itu dan sekarang coba diterapkan di ASEAN," kata Sekretaris Departemen Teknologi dan Sains India, Srivari Chandrasekhar dalam acara InaRI Expo 2022.
Selain start-up dan peserta KIR, lembaga penelitian dari universitas, kementerian, dan pemerintah turut membuka booth. Salah satunya booth Pemkab Bogor yang menampilkan olahan pangan dari tepung mocaf (singkong).Â
Saya sempat mencici beragam olahan pangan inovatif mereks, seperti nugget, cookies, dan kripik singkong. Semua gluten free, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Rasanya lezat dan tidak bikin cepat gemuk. Saya menyempatkan untuk membeli beberapa kudapan di sana untuk oleh-oleh.
Semoga dengan tergelarnya InaRI Expo edisi perdana ini dapat berlanjut pada tahun berikutnya. Bisa berlangsung lebih meriah, sekaligus mendorong banyak temuan cemerlang. Paling penting, tentu terciptanya kolaborasi yang erat di antara para lembaga dan peneliti untuk terwujudnya riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Sampai jumpa di InaRI Expo tahun depan!
---
Teks: Rahman Fauzi, Exclusive Writer Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H