Ramadan kedua pada masa pandemi virus korona. Dua bulan berlalu bagi saya dan keluarga berjalan sebagai penyintas virus yang entah kapan berakhirnya.
Ketika vaksin terdistribusi, tapi virus semakin nyata terasa. Tinggal di badan, tertidur sebentar oleh antibiotik yang punya masa kerja. Sampai nanti akhirnya cairan asing tersuntik ke dalam badan.
Saya dan keluarga beruntung masih punya kesempatan jumpa Ramadan tahun ini. Seorang teman kehilangan dua orang tuanya secara beruntun jelang dua pekan Ramadan datang.
Dia orang baik. Sedari kecil bersama-sama beribadah di musala dekat rumah. Dia punya nama berdasarkan salah satu sifat Nabi Muhammad. Perilakunya InshaAllah juga demikian.
Ayahnya aktif dalam kegiatan keagamaan di sana, mulai dari adzan sampai berkeliling menagih iuran rutin untuk operasional musala. Kurang sebulan dari Ramadan, dia masih melakukan perilaku terpuji tersebut. Momen terakhir kali untuknya mengunjungi saya di rumah.
Sebagai tetangga saja rasanya sedih mengetahui ada seseorang yang dikenal kehilangan kedua orang tua dalam waktu singkat. Sulit benar-benar memahami perasaannya saat ini. Terhantam Qadr Allah SWT yang semoga membuatnya lebih kuat menjalani kehidupan. Doa terbaik untuk mereka. Selaku teman, komitmen untuk membantu jelas diperlukan.
Setiap momen nyatanya memang pelajaran. Ujian bagi hamba-Nya yang bersabar.
Selepas membaca Surat Yasin, saya mendapati bagian penutup doa yang indah dengan terjemahan berupa: "Wahai Dzat yang menghilangkan, hilangkanlah (4x). Hilangkanlah dari saya akan kesusahan dan kegundahan dengan segera, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang."
Penekanan 'Hilangkanlah' sebanyak empat kali, sampai berlanjut permohonan tercabut dari dera derita. Kekuatan doa yang seharusnya membuat kita percaya. Memberi keyakinan ada hal baik setelah masa sulit.
"....5. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, 6. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan"
Ayat kelima Al-Insyirah selalu juga bisa menyuntikkan tenaga untuk kita hamba yang lemah. Sama seperti doa penutup Surat Yasin, di sini terjadi repetisi: