Miami Heat memburu posisi puncak klasemen Wilayah Timur NBA saat bertamu ke Pepsi Center milik Denver Nuggets, Rabu (6/11) WIB. Heat yang musim ini dimotori Jimmy Butler berambisi melanjutkan tren panas awal musim setelah meraup lima kemenangan dan satu kekalahan. Sayang, catatan tiga kali menang beruntun mereka terhenti setelah keok 109-89 atas Denver.
Nuggets tampak masih terlalu kuat untuk mereka. Nikola Jokic, dkk. yang secara mengejutkan finis di posisi kedua Wilayah Barat musim lalu sukses meredam bara letupan ambisi Heat. Kedua tim menampilkan pertandingan intens dengan tempo tinggi.
Pelatih Nuggets, Mike Malone sanggup beberapa kali melakukan penyesuaian tatkala Heat mulai mengambil momentum. Ketika Goran Dragic memimpin unit kedua Heat, tim asal Florida tersebut unggul lima poin, tertinggi untuk mereka di laga ini. Lantas Malone membenahi lini pertahanan dengan mengoptimalkan senter cadangan, Mason Plumlee. Alih-alih bergantung kepada bintang mereka, Jokic.
Penyesuaian ini berpengaruh besar pula untuk kinerja dua penyerang Will Barton dan Torrey Craig yang sama-sama sempat lakukan dunk. Pada periode itu, Plumlee pun berperan apik dengan torehan enam poin dan tiga rebound (mengambil bola pantul). Jumlah poinnya mengungguli Jokic (dua poin) dengan total rebound yang serupa. Sampai dua kuarter, Nuggets unggul 58-48 dari tim tamu.
Awal kuarter ketiga sempat diwarnai merah darah kening Penyerang Power (Power Forward) Nuggets, Paul Millsap. Eks pemain Atlanta Hawks itu tengah merangsek ke ring saat didorong badan Meyers Leonard. Millsap terhuyung, lantas beradu kepala dengan Justice Winslow. Tadinya, Millsap segera masuk ruang ganti, tapi berhubung mesti melakukan dua lemparan bebas, Millsap kembali lagi ke lapangan dengan kening berbalut kain.
Ketahanan diri Millsap seakan menular kepada pemain lain. Nuggets pun semakin tidak terbendung setelahnya. Di bawah lima menit kuarter ketiga, Nuggets unggul sembilan belas poin. Sekalipun Jokic mendapatkan malam yang tidak terlalu berkesan, tapi rekan-rekannya cemerlang. Khususnya Barton yang pada akhir laga mencatatkan torehan dua digit angka pada kategori statistik (double-double) ke-18 dalam kariernya. Setelah absen dua laga, pemain yang kehadirannya dirindukan itu menyumbang 15 poin dan 10 rebound.
Selain Barton, para pemain cadangan juga menyumbang sumbangsih besar. Plumlee melanjutkan aksi apiknya yang membuat Jokic sempat dipandang sinis Malone di akhir kuarter ketiga. Monte Morris dan Jerami Grant sama-sama mencetak dua digit poin (11 dan 15 poin). Craig dan Malik Beasley sanggup mengerem tim cadangan Heat yang secara keseluruhan memang tidak cukup bagus.
Pada sisi Heat, Jimmy Butler langsung diistirahatkan setelah sadar angka tidak terkejar di akhir kuarter ketiga. Debutan (rookie) sensasional Kendrick Nunn yang mengalami bulan madu pada lima laga awal NBA terhambat dengan hanya catatan 11 poin. Satu debutan lain yang mencuri perhatian, Tyler Herro juga melempem tanpa sekalipun cetak tripoin andalannya dan hanya memproduksi dua angka dalam 15 menit di lapangan.
Dua menit kuarter keempat berjalan, selisih semakin lebar dengan keunggulan 25 poin Nuggets. Kesolidan skuat Nuggets yang terbangun lebih dahulu ketimbang Heat berbicara banyak menentukan hasil akhir. Peran pemain penyokong Nuggets membuktikan itu. Dilengkapi konsistensi pemain andalan Jamal Murray yang menyajikan 21 poin, kemenangan besar pertama tim asal Colorado akhirnya tiba di musim ini.
Saling Giliran Memangsa dan Dimangsa
Modal kemenangan telak Heat atas Houston Rockets 129-100, Senin lalu tidak berbekas selain meninggalkan kesan roda nasib di NBA yang berputar begitu cepat. Seolah semua tim saling terkam. Pada laga itu, Heat sempat menghujani Rockets dengan 46 poin hanya dalam kuarter pertama (rekor franchise mereka). Kondisi sebelumnya pun, Rockets menang 159-158 atas Washington Wizards. Kemenangan jumlah skor tertinggi dalam suatu pertandingan NBA tanpa ada tambahan babak.
Sekarang giliran Heat yang termangsa Nuggets. Banyak kemenangan berangka besar di antara tim yang saling memangsa dapat terjadi karena jadwal pertandingan NBA yang padat dan tipisnya selisih kualitas antartim. Sulit untuk konsisten dalam kondisi demikian. Satu laga bisa on fire, laga berikutnya meleset. Kondisi ini memungkinkan suatu tim untuk 'melepas' kemenangan untuk fokus ke pertandingan berikutnya. Toh NBA musim reguler memang menyediakan 82 partai, maka satu kekalahan awal musim mesti disikapi bijak.
Ke depannya, Nuggets bakal bermain delapan laga kandang dalam 11 pertandingan. Jadwal menguntungkan yang mesti dioptimalisasi tim pencapai Semifinal Wilayah Barat musim lalu ini. Sedangkan Heat akan disambut dua tim tiga besar Wilayah Barat, Phoenix Suns dan Los Angeles Lakers. Pertandingan melawan Nuggets yang kini mengisi peringkat kedua mesti menjadi bahan evaluasi Spoelstra. Agar kekalahan serupa tidak mereka derita dari dua tim Divisi Pasifik  itu nantinya.
Poin penting NBA, Rabu, 6 November 2019:
- Pemain bernomor punggung 5 Miami Heat, Derrick Jones Jr. semakin masuk perbincangan sengit soal kelayakan dirinya ikut ajang Kontes Slam Dunk di Pekan All-Stars 2020 setelah beberapa kali menghujam ring dengan penuh gaya di Denver.
- Tiga menit terakhir di Denver menjadi panggung pemain muda potensial Nuggets, Michael Porter Jr.  Dia  menjalani laga debut kandang di hadapan pendukung yang antusias atas empat poin dan satu rebound dari aksi singkatnya. Musim lalu, Porter Jr. sepenuhnya memulihkan kondisi cedera punggung sembari mengamati keketatan NBA dari bangku cadangan. Dia salah satu pemain yang digadang-gadang mendominasi NBA beberapa musim ke depan setelah menjadi bintang di level SMA.
- Selain Nuggets, dua tim Wilayah Barat lainnya juga menang atas lawan mereka dari Wilayah Timur pada Rabu pagi WIB. LA Lakers meraih enam kemenangan beruntun setelah mengangkangi Chicago Bulls 118-112. LeBron James mencetak triple-double (dua digit angka dalam tiga kategori statistik) untuk membantu Lakers nyaman di puncak klasemen. Sementara Oklahoma City Thunder menghempaskan Orlando Magic 102-94 lewat kombinasi apik dua garda poin lintas generasi mereka, Shai Gilgeous-Alexander dan Chris Paul.
- Satu-satunya tim Wilayah Timur yang sanggup unggul dari tim Wilayah Barat, yakni Atlanta Hawks. Pemain andalan mereka, Trae Young melakukan apa yang Trae Young biasa lakukan: Lesatan tripoin, suplai asis lezat, dan manuver penuh trik yang mengelabui lawan. Kali ini giliran LaMarcus Aldrige dengan kawanannya di San Antonio Spurs yang tumbang 100-108 di Atlanta, Georgia. Bagi Hawks, ini laga pertama tanpa senter John Collins yang mesti absen 25 laga setelah tersandung masalah dalam aturan asupan terlarang (anti-drug program) NBA
Sumber:Â NBA.com/DenverStiffs.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H