Mohon tunggu...
Kopral Jabrik
Kopral Jabrik Mohon Tunggu... Dosen - diisi apa?

Menjadi wartawan sejak pertengahan dekade 1970an. Mulai dari reporter Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, di bawah bimbingan Hadjid Hamzah (almarhum). Sempat aktif di Gelora Mahasiswa (UGM), menulis di Majalah Q (Bandung), Majalah Psikologi Anda (Jakarta), menjadi wartawan Kompas (tahun 1980an, dibimbing oleh AM Dewabrata), redaktur pelaksana Harian Jayakarta, kepala biro Harian Suara Pembaruan (dekade 1990an), produser pemberitaan di SCTV, dosen jurnalistik dan manajemen di Universitas Sahid, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Bhayangkara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Kudeta di Kampus Unjadul

20 Januari 2017   09:27 Diperbarui: 20 Januari 2017   13:43 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sementara itu Pelatih sibuk menyebarluaskan idiologi dan slogan-slogan baru. Pelatih memberi motivasi dan mengajari para dosen membaca gambar kuda serta menuliskan harapan di kartu kuda. Katanya, itulah ilmu baru. Para mahasiswa juga diajari penguasa meneriakkan yel-yel slogan kosong dan diminta agar follow instagram penguasa, agar publik melihat bahwa pengikut instagramnya banyak.

Tidak ada yang tahu bahwa Pengusaha dan Pelatih sama sekali tidak mencarikan solusi kesulitan keuangan. Mereka malah berutang sana-sini dengan dalih demi kelanjutan kehidupan Unjadul. Termasuk berutang kepada orangtua mahasiswa dan para dosen. Tidaklah jelas siapa yang akan membayar utang-utang kaum petuangan itu. Pengusaha dan Pelatih tidak pernah bisa rugi. Jika perbaikan kampus berhasil, mereka bisa bertepuk dada sambil sesumbar bahwa kerjaan mereka sukses. Jika gagal, ada surat pernyataan bahwa semua tindakan Pengusaha dan Pelatih menjadi tanggungjawab Gurubesar.

Pelan tapi pasti, Unjadul ambruk. Kampusnya hanya jadi pangkal perkembangan bisnis properti Pengusaha dan landasan pijak buat bisnis motivasi Pelatih. Visi Jayadwipa pupus begitu saja, terkooptasi oleh kepentingan bisnis kaum khianat yang berpura-pura datang sebagai dewa penolong. Dan nasib mahasiswa jelata, dipertaruhkan bagi kepentingan petualangan pebisnis.

Itu kisah kudeta terselubung di Kampus Universitas Jayadulu alias Unjadul di Republik Kepulauan. Bagaimana kudeta di republik Anda?

Ada pertanyaan?

Bintaro, Medio Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun