Mohon tunggu...
Kopral Jabrik
Kopral Jabrik Mohon Tunggu... Dosen - diisi apa?

Menjadi wartawan sejak pertengahan dekade 1970an. Mulai dari reporter Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, di bawah bimbingan Hadjid Hamzah (almarhum). Sempat aktif di Gelora Mahasiswa (UGM), menulis di Majalah Q (Bandung), Majalah Psikologi Anda (Jakarta), menjadi wartawan Kompas (tahun 1980an, dibimbing oleh AM Dewabrata), redaktur pelaksana Harian Jayakarta, kepala biro Harian Suara Pembaruan (dekade 1990an), produser pemberitaan di SCTV, dosen jurnalistik dan manajemen di Universitas Sahid, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Bhayangkara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satpam Bintaro Jaya: Di Sana Banyak Penodongan

26 Januari 2016   19:00 Diperbarui: 26 Januari 2016   19:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jangan lama-lama di sini, soalnya sudah banyak kejadian. Banyak yang ditodong....” kata petugas Satpam Bintaro yang duduk dalam mobil pikup Patroli, Selasa (26/1) sekitar pukul 17.30, di tepi jalan tidak jauh dari Stasiun Jurangmangu dan mal Bintaro Xchange.
Sore itu saya sedang berhenti di tepi jalan. Mesin mobil masih menyala karena saya memang hanya berniat berhenti sebentar buat menulis pesan singkat di telepon genggam. Di dekat situ ada tanda larangan parkir. Sebuah mobil patroli petugas keamanan Bintaro Jaya berhenti di belakang mobil saya. Pengemudi mobil patroli itu menyalakan lampu bodil dan beberapa kali mengedipkannya.

Saya tidak merespon dan tetap menuliskan pesan singkat di telepon genggam. Mobil patroli itu kemudian bergerak dan berhenti di samping saya. Mesin mobil saya tetap menyala, dan saya buka jendela mobil saya di sisi pengemudi. Mobil patroli itu berisi seorang petugas Satpam yang mengemudikan kendaraan dan satu lagi petugas lainnya di sebelah pengemudi.

Kedua petugas Satpam Bintaro Jaya itu menyuruh saya pergi karena di tempat itu mobil tidak boleh berhenti. Saya bilang, tanda yang terpasang adalah larangan parkir sedang saya hanya berhenti sebentar dengan mesin yang tetap menyala sehingga saya tidak melanggar larangan parkir. “Saya cuma menjalankan tugas sesuai dengan peraturan,” kata satpam di sebelah pengemudi.

Rupanya kedua petugas Satpam Bintaro Jaya itu tidak mampu membedakan tnada larangan parkir dengan tanda larangan berhenti. Ditambah pula, mereka menegur tanpa sopan santun. Dimulai dengan mengedip-ngedipkan lampu mobil, lalu bicara sambil duduk dan sama sekali tidak turun dari mobil.

Peraturan yang mana, Pak? Ini larangan parkir dan saya bukan parkir. Toh mesin mobil saya masih menyala dan saya di belakang kemudi,” jawab saya.

“Bapak memang pintar, ya,” kata satpam di sebelah pengemudi itu dengan nada sinis, “Tapi Bapak tidak boleh lama-lama di sini.”

“Lho memang kenapa?” tanya saya.

“Jangan lama-lama di sini, soalnya sudah banyak kejadian. Banyak yang ditodong....” kata petugas Satpam Bintaro yang duduk di samping pengemudi mobil pikup Patroli itu.

Lalu mobil patroli itu melaju ke arah Universitas Pembangunan Jaya. Tidak lama kemudian muncul beberapa orang satpam Bintaro Jaya di dekat Stasiun Jurangmangu dan pelataran parkir Bintaro Xchange. Mereka mengawasi mobil saya dari kejauhan.
Serampung menulis pesan singkat, saya berangkat dari tempat saya berhenti. Mata para petugas Satpam Bintaro melirik ketika mobil saya melewati mereka.

Wuih....., mungkin benar juga kata petugas Satpam Bintaro Jaya di mibil patroli itu. Siapa tahu di wilayah sekitar Bintaro Xchange di dekat Universitas Pembangunan Jaya memang tidak aman dan banyak penodongan seperti yang kiungkapkan oleh si petugas satpam. Ngeri ya?

Hehehehe.......*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun