Mohon tunggu...
Zani KurniaSari
Zani KurniaSari Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Semoga kamu bisa temukan hal yang tidak pernah kamu dapati dimanapun, disini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Kelembapan Air Tanah menggunakan AWLR untuk Meminimalisir Kebakaran di Lahan Gambut

24 Mei 2024   11:40 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelembapan air tanah memegang peran penting dalam mencegah terjadinya kebakaran di lahan gambut. Tingkat kelembapan yang cukup pada tanah gambut dapat menghambat proses terbakarnya material organik yang terakumulasi di permukaan lahan. Ketika tanah gambut kering, risiko terjadinya kebakaran meningkat secara signifikan karena material organik yang terdekomposisi di permukaan menjadi mudah terbakar. Selain itu, kelembapan tanah juga mempengaruhi kemampuan lahan gambut untuk menahan dan memadamkan api saat terjadi kebakaran. Tanah gambut yang lembap cenderung memiliki daya hantar panas yang lebih rendah, sehingga memperlambat laju penyebaran api. Oleh karena itu, menjaga kelembapan air tanah melalui berbagai metode, termasuk penggunaan AWLR (Automatic Water Level Recorder), merupakan langkah krusial dalam upaya pencegahan kebakaran di lahan gambut dan pelestarian lingkungan.

Proses Kebakaran di Lahan Gambut

1. Faktor-faktor Pemicu Kebakaran

Kebakaran di lahan gambut dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca ekstrem seperti kekeringan yang berkepanjangan dan suhu udara yang tinggi. Selain itu, aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk pertanian, pembakaran sampah, atau penggunaan api terbuka dalam kegiatan pertanian juga dapat menjadi pemicu kebakaran. Faktor-faktor ini dapat saling berinteraksi dan meningkatkan risiko terjadinya kebakaran yang merusak di lahan gambut, terutama jika tidak diimbangi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

2. Dampak Kebakaran di Lingkungan dan Masyarakat

Kebakaran di lahan gambut memiliki dampak yang luas, baik secara ekologis maupun sosial ekonomi. Secara ekologis, kebakaran dapat menyebabkan kerusakan habitat alami dan mengancam keberlangsungan berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang bergantung pada ekosistem gambut. Selain itu, asap dari kebakaran dapat mengotori udara dan mengganggu kesehatan manusia serta mengganggu aktivitas ekonomi lokal seperti pertanian dan pariwisata. Dengan demikian, kebakaran di lahan gambut tidak hanya merugikan lingkungan alaminya, tetapi juga berdampak negatif pada kesejahteraan dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada ekosistem tersebut.

Lahan Gambut Kelapa Sawit (Sumber: gimni.org)z
Lahan Gambut Kelapa Sawit (Sumber: gimni.org)z

Langkah-langkah Implementasi Perangkat AWLR untuk Meminimalisir Kebakaran

1. Pemantauan dan Pengukuran Kelembapan Tanah

Langkah pertama dalam implementasi AWLR  adalah melakukan pemantauan dan pengukuran secara real-time dan continue terhadap kelembapan tanah di lahan gambut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sensor atau perangkat AWLR (Automatic Water  Level Recorder) yang dipasang di beberapa titik strategis di area lahan gambut. Parameter yang digunakan pada perangkat AWLR adalah TMAT atau Tinggi Muka Air Tanah. Pengukuran dilakukan secara terus-menerus untuk memantau perubahan tingkat kelembapan tanah seiring waktu. Data yang terkumpul kemudian diolah untuk memahami pola kelembapan tanah dan mengidentifikasi potensi risiko kebakaran. Data ini dikumpulkan di sistem penyimpanan cloud, yakni dahsboard Mertani dan aplikasi mobile Mertani. AWLR akan mendeteksi jika ketinggian air tanah terlalu rendah, maka itu dapat dinilai berpotensi mengalami kekeringan.

2. Analisis Data dan Prediksi Potensi Kebakaran

Setelah data kelembapan tanah terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk memprediksi potensi risiko kebakaran di lahan gambut. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode statistik dan teknik pemodelan yang memungkinkan untuk mengidentifikasi pola dan tren kelembapan tanah yang berkaitan dengan risiko kebakaran. Dengan memahami hubungan antara kelembapan tanah dan kejadian kebakaran di masa lalu, AWLR digunakan untuk membuat prediksi yang lebih akurat tentang kemungkinan terjadinya kebakaran di masa depan.

3. Tindakan Pencegahan Berbasis Hasil Analisis Perangkat Pemantauan Kualitas Lahan Gambut

Berdasarkan hasil analisis AWLR, langkah terakhir adalah mengimplementasikan tindakan pencegahan yang sesuai untuk meminimalisir risiko kebakaran di lahan gambut. Tindakan pencegahan dapat berupa peningkatan monitoring kelembapan tanah, penempatan pos pemadam kebakaran yang strategis, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran, atau pembatasan aktivitas manusia yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Dengan demikian, implementasi AWLR bukan hanya memberikan informasi tentang kondisi kelembapan tanah, tetapi juga menjadi dasar untuk pengambilan keputusan yang efektif dalam upaya meminimalisir risiko kebakaran di lahan gambut.

Ilustrasi kebakaran lahan gambut (Sumber: www.hipwee.com)
Ilustrasi kebakaran lahan gambut (Sumber: www.hipwee.com)

Dengan menerapkan metode AWLR dalam pengelolaan lahan gambut, dapat diambil kesimpulan bahwa menjaga kelembapan air tanah menjadi kunci dalam meminimalisir risiko kebakaran. Melalui pemantauan teratur, analisis data, dan tindakan pencegahan yang tepat berdasarkan hasil analisis AWLR, dapat meningkatkan efektivitas dalam mengelola lahan gambut serta melindungi lingkungan dan masyarakat dari dampak negatif kebakaran. Langkah-langkah yang diambil berdasarkan informasi yang diperoleh dari AWLR tidak hanya membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran, tetapi juga memperkuat ketahanan lingkungan terhadap ancaman tersebut. Dengan demikian, penerapan AWLR menjadi sebuah solusi yang berpotensi dalam menjaga kelestarian lahan gambut sambil mengurangi risiko kebakaran yang dapat merugikan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Sumber:

https://www.mertani.co.id/id/automatic-water-level-recorder

https://www.mertani.co.id/post/automatic-water-level-recorder-meningkatkan-efisiensi-pengelolaan-air-di-lahan-gambut-klhk

https://www.mertani.co.id/id/pemantauankualitaslahangambut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun