Terkadang harimau memangsa kadal, kepiting, kodok, burung, dan ikan. Harimau bisa mengkonsumsi hingga 40 kg daging sekaligus. Diperkirakaan setiap harimau mengkonsumsi sekitar 50 ekor hewan ukuan rusa setiap tahun, sekitar satu ekor per minggu.
Binatang buas gagah merupakan salah satu pembunuh teratas di bumi. Harimau bisa berbaring berjam-jam dan menunggu korban yang tidak waspada berjalan melewati tempat pemburuan kemudian harimau mengejar mangsa dengan kecepatan 65 km/jam, kemudian menerkan punggung target dan menggigit lehernya hingga jatuh.
Harimau Sumatra merupakan harimau yang tersisa di dunia dengan jumlah populasi global yang diperkirakan ada 3.200 species dialam liar. Sebagai hewan yang berperan besar dalam menjaga ekosistem hutan, karena pemeran utama dalam rantai makanan yang dapat menjaga keseimbangan populasi mangsa liar yang ada di bawahnya. Harimau Sumatera menghadapi dua kali lipat ancaman, yang diketahui berada di pulau sumatera populasinya kurang lebih 600 ekor yang tersebar dari Lampung sampai Aceh. Harimau sumatera merupakan satwa yang dilindungi oleh pemerintah dan diatur oleh Undang-Undang Nomber 05 tahun 1999 tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya. Menurunnya populasi harimau Sumatera disebabkan oleh banyak factor, yang utama disebabkan adanya kuantitas dan kualitas habitat harimau yang semakin berkurang akibat konversi hutan, degradasi habitat, konflik harimau dengan manusia, pemburuan dan perdagangan illegal dimana semua bagian-bagian tubuh harimau diperjual belikan untuk obat-obatan, perhiasan ,jimat, dekorasi manusia, dan yang saat ini sedang marak terjadi ialah menjadikan harimau sebagai hewan peliharaan.
Sudah dijelaskan bahwa harimau di Indonesia merupakan satwa liar yang di lindungi. Namun, BKSDS (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) mengizinkan masnyarakat umum untuk memelihara harimau dengan tujuan pelestarian dan satwa liarnya harus di dapatkan dari penangkaran, bukan dari alam dan merupakan generasi ke-3.
Kebijakan BKSDS membuat masyarakat pro-kontra, karena pemeliharan harimau oleh masyarakat umum susah untuk di pantau dan diawasi asal-usulnya, hingga cara mereka memelihara. Dalam merawat harimau pun terbilang mahal dalam pembiayaan makanan, kesehatan, dan perlengkapan lainnya yang bisa mencapai Rp.70-100 juta perbulan untuk kehidupan 2-3 harimau, hal ini di kutip dari salah satu creator Indonesia. Hal yang paling beresiko dalam memelihara harimau oleh masyarakat umum ialah bakteri, virus yang ada pada badan harimau.
World Wide Fund (WWF) merupakan organisasi Non-Government Organization yang memiliki kepedulian terhadap keanekaragaman hayati yang memiliki 1.4 juta pengikut @World_Wildlife di aplikasi twitter dan organisasi yang memiliki konservasi independen terbesar yang berkolaborasi dengan lebih 100 negara dan mendukung 1.300 proyek konservasi dan lingkungan. Dalam akun Resminya @WWF_ID menyatakan “secara tegas bahawa satwa liar adalah bukan satwa peliharaan. Satwa liar berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mempertahankan kelansungan hidup bumi. Satwa liar dapat menulaikan virus dan bakteri yang berada di hewan tersebut. Hal tersebut dinakan Zoonolis, yang meupakan penyakit menular yang berasal dari hewan ke manusia yang kemudan ditularkan dari manusia ke manusia sehingga menhadi pandemic dunia, contohnya seperti COVID-19. WWF-Indonesia mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk memerangi perdangan satwa liar dilindungi dan mengajak masyarakat untuk mellestarikan satwa liar”.
WWF Indonesia memiliki misi menyelamatkan keanekaragaan hayati dan mengurangi dampak aktifitas manusia melalui media promosi konservasi, kesadartahuan dan upaya konservasi di kalangan masyarakat Indonesia, menfasilitasika upaya multi-pihak untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan proses ekologis, dan menggalakan konservasi untuk dan lingkungan, termaksuk program yang dilaksakan WWF untuk melindungi harimau di dunia ialah program TX2 yaitu menggandakan jumlah harimau dan pengupayakan pemulihan global utnuk konservasi harimau
Upaya melestarikan satwa liar
- Jangan membeli hewan satwa liar dilindungi termaksuk bagian tubuh dan organnya.
- Jangan konsumsi satwa liar
- Jangan menganggu habitat asli hewan liar di hutan.
- Mengembalikan konservasi habitat alami, seperti lahan basah atau hutan, mencakup perlindungan lahan dan pembangunan dan aktivitas mansusia lainnya yang dapat menggangu ekologi.
- Melakukan penelitian dan pemantauan populasi satwa liar untuk pengelolaan konservasi.
- Menciptakan kawasan liar sangat membantu polulasi satwa liar dengan menyediakan habitat yang di butuhkan
- Melakukan advokasi kebijakan hukum dan penergakan hukum yang mendukung konservasi
- masyarakat dengan memberikan ilmu dan pendidikan tentang bahayanya kelangkaan hewanliar terhadap ekosistem.
- Mengajak masyarakat untuk mendukung konservasi harimau dengan cara mendukuung melali media social seperti memperingati Global Tiger day
Bagaimana cara mempertingai hari Harimau Internasional?
- Meningkatkan kesadaran petingnya masalah ini dan mengetahui ancaman yang akan di hadapi jika hilangnya harimau dalam ekosistem kehidupan. Cara meningkatkan kesadaran dengan membagikan video, infograif, konten yang sesuai dan menarik perhatian di sosial media, poster, dan billbord.
- Mengadopsi harimau bisa membantu dan menjadi dorongan besar bagi WWF dan pekerjaan yang dilakukannya. Dengan membantu mendanai proyek yang bekerjasama dengan komunitas local yang bekerja untuk menyelanatkan harimau dan juga mengambil tindakan terhadap pemburuan dan perdagangan.
- Mengumpulkan dana ke badan amal untuk bekerja untuk kesejahteraan harimau. Kemudian menyebarkan kepada teman-teman dan keluarga melalui social media untuk mendorong orang-orang menyumbang ke badan amal.
Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Organisasi Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM