Bulan Desember dalam hitungan hari lagi akan segera berakhir. Kita semua bersiap menyambut tahun baru 2018. Tentunya kita semua berharap di tahun 2018, kita semua selalu sehat untuk dapat selalu menjalankan aktifitas. Sudah lebih dari dua tahun ini Saya memutuskan untuk pindah ke kota Hujan Bogor. Awalnya memang tidak biasa pulang pergi Jakarta - Bogor tetapi lama kelamaan akhirnya jadi terbiasa dan selalu menikmati perjalanan baik dengan kereta api maupun moda transportasi umum lainnya.
Selama tinggal di Kota Bogor, Saya dapat melihat dan merasakan perubahan yang lebih baik di kota ini. Setidaknya Kota Bogor sekarang diatur dan lebih banyak penghijauan di sini. Lima hari yang lalu Saya pun berkesempatan mendengarkan kuliah umum Bima Arya, Walikota Bogor di kampus Saya School of Government and Public Policy - Indonesia. Bima Arya mengakui bahwa penghijauan adalah salah satu program utama pemerintah Kota Bogor.
Awalnya banyak orang yang mengkritik tentang banyaknya pembangunan taman di sini. Beliau menjelaskan bahwa saat ini banyak orang Bogor yang bekerja di Jakarta. Berangkat pagi dan pulang malam. Kualitas bertemu keluarga menjadi jarang. Inilah yang memotivasi Beliau untuk membangun taman sebagai public space sehingga akan banyak keluarga yang menghabiskan waktunya bersama di taman-taman yang indah di Bogor.
Jam menunjukkan pukul empat pagi ketika Saya meninggalkan rumah Saya yang berjarak 2 km dari Kebun Raya Bogor. Kebun Raya menjadi tempat favorit Saya untuk berolahraga. Setiap hari Sabtu pagi bersama teman-teman Bogor Tennis Club Saya selalu bermain tennis di sana. Tempat yang menjadi paru-paru kota Bogor menjadi sangat spesial karena pada hari tersebut, 10 Desember 2017 Kebun Raya Bogor menjadi tempat berlangsungnya Lomba Lari BRIRUN 2017 Bogor Series.
 Tepat jam lima pagi semua orang sudah bersiap di depan garis start untuk mulai lari. Ada tiga jenis lari yang dilombakan yaitu 5K, 10K dan 21K (half marathon).  Lomba lari ini juga turut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara RI Rini M. Somarmo, Sandiaga Uno, Walikota Bogor Bima Arya, Direktur Utama Bank BRI Suprajarto serta jajaran Direksi dan Komisaris BRI.
Suasana yang sedikit gelap berlangsung menjadi lebih terang. Matahari mulai nampak dan menyimbulkan sinarnya. Sambil menunggu pelari yang sedang berlari Saya mulai menyelusuri Kebun Raya. Panggung besar berwarna biru dan putih serta tenda-tenda sudah terpasang rapi di sekitar lapangan Kebun Raya. Hampir semua orang sedang menyiapkan acara di stand mereka masing-masing. Kelompok musik RAN dijadwalkan juga akan menjadi salah satu bintang tamu dalam acara ini.
Sekitar satu jam berkeliling saya kembali ke lokasi finishajang lari ini. Beberapa pelari sudah memasuki garis finish dan disambut tepuk tangan oleh para supporternya. Walaupun nampak lelah mereka semua tetap senang dan tersenyum. Aldo yang Saya temui sesudah lari khusus datang ke acara ini bersama adiknya. Mereka mengaku bahwa ini kali pertama mereka ikut BRIRUN dan datang ke Kebun Raya. Tidak ada persiapan khusus yang mereka siapkan untuk acara ini karena mereka masih sebatas hobi lari saja.
Lomba lari yang merebutkan hadiah total RP. 243 juta ini memang menyedot banyak orang. Menurut panitia yang mendaftar acara ini sekitar 10.000 tetapi hanya 5.000 orang yang dapat mengikuti kegiatan ini. Kurang lebih pukul delapan pagi  panggung acara mulai dibuka. Para peserta yang sudah masuk garis finish dan beristirahat mulai memenuhi barisan depan panggung. Mereka terlihat asyik mengikuti aliran musik di panggung.
Selain musik dalam acara ini diluncurkan juga DEBIT BRI Edisi Asian Games 2018. Dalam ajang international tersebut, BRI akan menjadi Premiere Official Partner Asian Games 2018. Seperti dalam BRIRUN 2017, BRI berkomitmen terus untuk memajukan olahraga di Indonesia. Â Agus Prayogo atlet nasional yang ikut ajang lari ini dan menjadi juara di kelas 21K merasa senang karena bisa menjadi juara di sini dan ajang ini dapat motivasi siapa saja untuk terus berprestasi.