[caption id="attachment_266374" align="aligncenter" width="498" caption="Pasar Tradisonal Ginseng, Geumsan "][/caption] Jalan-jalan ke Korea Selatan rasanya tidak lengkap tanpa berkunjung ke kota Geumsam. Kota berpenduduk kurang lebih 60,000 jiwa yang terletak di propinsi Chungcheongnam-do, dua jam perjalanan darat dari Seoul dengan bis atau kereta api merupakan pusat ginseng terbesar di Korea Selatan, bahkan mungkin di dunia. Pada akhir minggu ini saya mendapatkan kesempatan berkunjung lagi ke kota ini bersama dengan beberapa teman wartawan dari Indonesia yang sedang mengadakan liputan perjalanan di Korea Selatan.
Saat ini hampir kurang lebih 80% produksi ginseng Korea berasal dari daerah ini. Ginseng dapat tumbuh dengan baik di kota ini karena kondisi tanah dan geografis yang sesuai. Umumnya para pengunjung yang datang ke sini membeli ginseng untuk bahan memasak dan minuman sehari-hari. Ginseng dipercaya sebagai tanaman tradisional yang berkasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti darah tinggi, diabetes, dan juga meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengkomsumsi ginseng secara teratur tubuh menjadi sehat dan bugar.
[caption id="attachment_266375" align="aligncenter" width="491" caption="Ginseng Mentah "]
Ada beberapa waktu untuk memanen ginseng. Hal ini tergantung dari jenis ginseng itu sendiri. Di Korea, waktu yang paling baik adalah ketika musim gugur yaitu sekitar bulan September sampai Oktober. Jika Anda datang pada bulan September di kota ini juga diadakan International Ginseng Festival yang mana Anda mempunyai kesempatan untuk memetik langsung ginseng dari kebun ginseng. Anda bisa melihat kebun-kebun ini ketika memasuki kota Geumsan. Kebun-kebun ini tertata dengan rapi diselimuti oleh kain kelambu hitam.
[caption id="attachment_266381" align="aligncenter" width="553" caption="Kebun Ginseng di Kota Geumsan"]
Sesudah berkunjung ke pasar tradisional ini, Andapun juga dapat mencoba langsung produk makanan ginseng yaitu gorengan ginseng.  Makanan ini dijual di beberapa warung yang berada di sekitar pasar. Ginseng yang masih mentah dicuci sampai bersih, kemudian diberi tepung dan digoreng. Sesudah itu, ginseng tersebut dipotong kecil-kecil. Rasanya sangat pahit. Oleh sebab itu, di beberapa toko disediakan kecap  manis. Sambil merasakan gorengan ginseng, Anda juga bisa mencoba teh ginseng yang rasanya juga pahit, seperti jamu.
[caption id="attachment_266379" align="aligncenter" width="491" caption="Gorengan Ginseng "]
Makanan lain yang dapat dicoba adalah Samgetang, sup ayam gingseng. Di Korea, pada awalnya sup ini hanya di makan pada saat musim panas. Dengan makan sup ini badan yang lelah akan menjadi segera kembali terutama karena udara musim panas yang dapat mencapai lebih dari 30 Â derajat. Di dalam sup ayam utuh ini terdapat nasi, kurma, dan juga bumbu makanan lainnya. Yang menarik kita tidak merasa amis ketika makan. Menurut beberapa sumber, mereka memasak Samgetang dengan ayam yang sudah mereka pilih secara khusus dengan umur tertentu.
Sesudah puas melihat jual beli ginseng di pasar tadisional ginseng serta mencoba makanan yang mengunakan ginseng, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke beberapa toko yang menjual produk jadi ginseng berupa pil, permen, teh celup, makanan ringan, jelly, cokelat, madu, dan berbagai ekstrak ginseng. Jika masih punya banyak waktu, Anda juga dapat mengunjungi museum ginseng yang berlokasi di dekat pasar. Di sini Anda dapat melihat proses bagaimana ginseng mulai di tanam hingga ginseng tersebut di pasarkan.
[caption id="attachment_266380" align="aligncenter" width="491" caption="Produk Jadi Ginseng "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H