[caption id="attachment_379039" align="aligncenter" width="630" caption="MoU SMA Darul Ulum 2, Jombang dan SolBridge International School of Business "][/caption]
Setiap tanggal 25 November di Indonesia diperingati sebagai hari Guru. Berbagai kegiatan diadakan untuk menyemarakkan hari pahlawan tanda jasa ini di tanah air. Di Korea sendiri hari guru diperingati setiap tanggal 15 Mei. Pada kegiatan itu bisanya mahasiswa memberikan ucapan terima kasih lewat kartu atau juga bunga Carnations kepada guru mereka. Menjadi tenaga pengajar atau guru di Korea Selatan adalah suatu kebanggan.
Jika Anda bertanya dengan orang Korea, siapa yang paling mereka hormati mereka akan menjawab tuhan, orang tua, dan guru. Hal ini tidak lepas dari kebudayaan Korea yang menganut sistemConfucianism.Ada satu peribahasa dalam bahasa Korea: “Do not even step on the shadows of your teachers”.Hal ini berarti betapa besarnya orang Korea menghargai guru mereka sejak jaman dulu. Saya sempat menulis artikel Perayaan Hari Guru di Korea di Kompasiana.
Pada tanggal 25 November 2014 ketika semua orang sedang merayakan Hari Guru di Indonesia di kampus saya SolBridge International School of Business, Universitas Woosong kedatangan rombongan guru dari SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT, Jombang, Jawa Timur. Rombongan yang dipimpin oleh Bapak Kaseri Seran, Kepala Sekolah SMA Darul Ulum 2 ini bertujuan untuk membuat kerja sama pendidikan antara SMA Darul Ulum 2 dan SolBridge.
Ini bukan pertama kalinya kami menerima rombongan guru dari Indonesia. Yang membuat spesial bahwa dalam kunjungan ini antara SolBridge dan SMA Darul Ulum 2 dapat membuat Memorandum of Understanding (MoU) yang langsung ditandatanggnai oleh Dr. John E. Endicott, Vice Chancellor/Presiden Universitas Woosong dan juga Bapak Kaseri, Kepala Sekolah SMA Darul Ulum 2.
Menurut Bapak Kaseri ini adalah pertama kali pihak sekolah mereka pergi ke Korea dan melakukan kerja sama dengan universitas di Korea Selatan. Sebelumnya mereka sudah bekerja sama dengan sekolah di Eropa, Asia, dan juga Australia. Sejalan dengan internasionalisasi pendidikan, SolBridge sendiri membuka diri untuk melakukan kerja sama dengan sekolah dan universitas di Indonesia.
Menurut Presiden Endicott, mereka sudah mempunyai kerja sama dengan sekolah dan universitas unggulan di Indonesia. Kebanyakan berada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kerja sama yang terjalin saat ini meliputi pertukaran pelajar, program musim dingin/panas, program kuliah kerja nyata, dosen tamu ke sekolah, dan lain-lain.
Pendidikan saat ini bersifat global. Setiap tahunnya SolBridge menerima mahasiswa dari Indonesia. Walaupun jumlah mahasiswa Indonesia tidak sangat banyak di SolBridge, mahasiswa Indonesia adalah mahasiswa yang sangat aktif dan pandai. Dengan kerja sama ini semoga akan banyak lagi mahasiswa Indonesia yang bisa sekolah Korea Selatan khususnya di SolBridge International School of Business.
Saat ini SolBridge sendiri menjadi satu-satunya sekolah bisnis internasional di Korea Selatan tepatnya. dengan jumlah komposisi mahasiswa asing 70% dan mahasiswa Korea Selatan 30%. Bahasa pengantar yang digunakan adalah 100% bahasa Inggris. Namun demikian, mahasiswa dapat memilih bahasa Korea, Jepang, atau China sebagai minor subjek.
Dalam kunjungan ke Korea Selatan ini, pihak SMA Darul Ulum 2 juga melihat beberapa fasilitas di SolBridge seperti asrama, perpustakaan, kafetaria, dan lain-lain. Mereka juga mendapatkan penjelasan mengenai sistem Pendidikan Tinggi di Korea Selatan. Ke depannya kedua belah berharap bahwa kunjungan tersebut menjadi awal kerja sama pendidikan antara kedua institusi dan juga Indonesia dan Korea Selatan. Sebelum acara selesai kedua belah pihak melakukan foto bersama.
(Daejeon, 27 November 2014: My Travel Journal: Travel with Ony Jamhari)