Mohon tunggu...
Onyan Nur Aeyla
Onyan Nur Aeyla Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ikom UIN SUKA yogyakarjta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Manjakan Lidah, Dengan Nuansa Indah

7 Januari 2013   06:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:25 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manjakan Lidah, Dengan Nuansa Indah

Kota Yogyakarta memang tidak pernah membuat warga merasakan kebosanan dalam hal apapun, walaupun langit tampak mendung seiring datangnya musim hujan diakhir tahun ini, Belum tentu dalam cuaca yang seperti itu selalu digunakan untuk diam di rumah saja dan enggan untuk berkuliner. Penduduk yang tinggal diyogya bukan saja penduduk asli, banyaknya Universitas membuat yogya menjadi salah satu kota pelajar. Selain pelajar ada juga wisatawan yang tertarik dengan keindahan kota Yogyakarta. Meskipun kota ini sekarang sudah mengalami perubahan begitu jauh, yang dulunya jalanan hanya diramaikan oleh suara sepatu kuda sebagai alat transportasi warga tetapi sekarang sudah modern. Dan banyak tempat jual makanan import yang tidak sesuai dengan selera lidah budaya kita sendiri.

Tidak perlu sesuatu itu menjadikan sebuah penghalang untuk tidak memanjakan lidah dengan berkuliner. tempat kuliner yang begitu membahana, tempat kuliner yang satu ini sangat khas karena konsep tempatnya sengaja didesain secara natural. Meskipun banyak yang bilang bahwa kota Yogyakarta sekarang ini panas namun jika berkunjung pada tempat ini semua orang akan langsung merasakan suasana yang sejuk dan asri. Kita akan duduk lesehan merasa seperti berada di atas kapal sungai. karena berada diatas kolam ikan yang dikelilingi bunga-bunga teratai serta pemandangan yang begitu indah. Yaitu hijaunya ribuan tanaman padi di sawah yang membentang luas. Hal ini juga merasa seakan berada dalam sebuah desa kecil, maka dari itu tempat tersebut begitu diminati oleh banyak orang.

Tempat ini sebenarnya tidak jauh dari tengah-tengah kota Yogyakarta sendiri. Bahkan dapat dikatakan masih terletak didaerah perkotaan. Tepat terletak di dekat RSUD YOGYAKARTA yaitu di wirosaban Jl. Ki Ageng Pemanahan sebelah Kampus UAD 5 Yogyakarta. tempat makan ini berdiri sejak tahun 2007, jadi sudah memiliki banyak pelanggan. “Kalau pelanggannya sini banyak, baik dari dalam kota yogya sendiri maupun luar kota. Ada juga artis yang selesai syuting dan bahkan para touris luar negeri juga sering ada yang datang kesini” ungkap Ibu Tanti yang merupakan salah satu pemilik tempat makan tersebut.

Disana yang paling ramai ialah pada saat hari minggu, pada hari tersebut sering sekali rombongan-rombongan dari berwisata yang bersinggah untuk makan ditempat tersebut. bahkan juga ada yang selesai olahraga fitnes, senam dan aktivitas lainya yang datang terkadang ada yang langsung tiduran disana. Hal tersebut sudah menjadikan suatu hal yang biasa bagi pembeli maupun penjualnya sendiri. Namun pada hari-hari raya atau hari besar disana akan lebih ramai . konsep tata tempat yang alami tersebut memang sengaja dibuat oleh pemilik. Hal tersebut mengingat bahwa wisatawan atau orang-orang yang berada dijogya kebanyakan justru merindukan suasana yang sejuk dan alami.

Tempat makan seperti itu merupakan tempat makan yang sangat mengundang selera. karena jika dilihat dari tempatnya saja sudah tidak menarik dan tidak nyaman, makanpun sudah tidak enak. Nanda mahasiswa UAD merupakan salah satu pembeli juga mengungkapkan , “ saya sering datang kesini karena memang suka dengan suasana tempatnya, rasanya enak dan harganya juga murah” ujar dia sambil menyantap makanannya. Nanda sendiri kelihatan begitu menikmati makanan yang sudah dia pesan dengan beberapa temanya itu. Mereka makan dengan santai disertai canda tawa dan gurau .

Pelayananya juga sangat baik, sering antara pelayan dengan pembeli ngobrol menanyakan kabar dan keadaan bagi yang sudah saling kenal. Dan pada saat menunggu menunya yang dipesan, pengunjung boleh menyaksikan langsung bagaimana cara memasaknya. Bahkan jika pengunjung menginginkan tambahan bumbu atau mengurangi bumbu masakanya itu juga boleh. Para pelayan masak sangat ramah selayaknya orang jogya yang sangat terkenal dengan ramah tamahnya. Meskipun terkadang pembeli minta ini atau itu yang banyak maunya, namun ibu tanti beserta pelayanya tetap melayaninya dengan baik.

Menu yang tersedia juga beraneka ragam sesuai dengan lidahnya orang Indonesia. Ada mulai dari tempe tahu, ikan lele, sambal belut, ikan gurameh, ikan nila, ikan bawal, iga sapi, dan beraneka ragam aneka sambal serta lalapanya. Aneka macam minuman juga ada seperti es teh, es jeruk, jus dan es buah. Yang menjadikan special tempat makan tersebut ialah nasinya . nasi putih yang biasa orang makan tidak selezat dan senikmat nasi tersebut. karena selain memang ikan-ikanannya yang bisa minta dibakar, nasinya pun juga bisa dibakar . siapa yang tidak merasa terbius lidahnya saat mencicipi makanan nasi bakar dengan lauk yang beraneka ragam pilihanya. Semua pengunjung disana memesan lauk dengan nasi yang dibakar, jarang bisa menemui tempat makan yang menyediakan menu seperti itu.

Tempat makan ini memasak lauknya dengan bumbu yang sempurna, sering di tempat-tempat makan, makanan yang dijual membumbuinya tidak maksimal. Akan tetapi tidak dengan nasi bakar ini, nasinya tersebut diberi bumbu semenjak masih berupa beras. Nasi yang kebanyakan orang sebut dengan nasi uduk yang diisi daun kemangi dan daun singkong inilah yang kemudian di bungkus dengan daun pisang. Setelah dibungkus sesuai porsi masing-masing lalu dibakarnya diatas arang yang panas. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit untuk membakar nasinya. Dan kemudian nasi beserta lauknya ditaruh di piring yang terbuat dari anyaman siap disajikan beserta minuman kepada pembeli atau pelanggan yang datang.

Selain cara masaknya yang masih sangat traditional dan pelayannya harus telaten untuk menjadikanya masakan yang istimewa, harga yang mereka berikan juga sangat murah meriah. Bagaimana tidak? Mengingat begitu rumit dan tekunnya saat memasak tetapi harganya mulai dari Rp.5000,00 sampai Rp.15000,00 saja. Sangat puas untuk rasa yang nikmatnya tidak kalah dengan restaurant mewah dan dengan harga yang semurah itu.

Kenapa harus ragu untuk datang ketempat makan yang nantinya akan merasakan kenyamanan tempat, pemandangannya, pelayanannya, masakannya dan kenikmatanya. Dengan harga murah dan suasana sawah yang indah, membuat gairah makan semakin nikmat. Makanan mahal belum tentu rasanya nikmat, dengan harga murah pun masih bisa membeli makanan yaitu di Nasi Bakar Wirosaban. Selagi perut lapar yang pasti pilihan utama tetap Nasi Bakar Wirosaban , tempat nikmat, harga hemat dan pulangpun tetap semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun