Rera Wulan,
Ga'e Dewa
Ungkapan sesaat ketika gemuruh laut disampaikan angin pada cahaya lilin yang menyayat dalam detak raga yang hampir retak.
Kami kehabisan cara untuk mendefinisikan hidup yang seakan larut. Cuaca, luka dan lupa kami bawakan dalam dalam katup di wajah larut.Â
Tuhanku. Biarkan lilin di tangan Magdalena menemani kami sepanjang hari.Â
Kami takut dan biarkan kami luput dalam tangan-Mu.Â
Tepat pukul 12:12 WIT di balik etalase kaca itu, lilin di tangan Magdalena kau padamkan dan digantikan dengan wajah matahari yang sedikit menyingsing di sela warna-warni langit di atas pohon Cemara yang Pernah diduakan Cemara lainnya.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H