Mereka juga dapat mengawasi dan mengkritik pemerintah jika ada kebijakan atau tindakan yang merugikan rakyat.Â
Mereka juga dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat sipil, media, akademisi, atau aktivis, untuk mendorong perubahan sosial dan politik.
3. Dapat meningkatkan kualitas demokrasi
Anak muda yang melek politik dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Mereka dapat berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi, sehingga demokrasi dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien.Â
Mereka juga dapat menjaga nilai-nilai demokrasi, seperti toleransi, pluralisme, hak asasi manusia, dan supremasi hukum.Â
Mereka juga dapat menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti check and balance, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi.Â
Mereka juga dapat menghargai keberagaman dan persatuan sebagai kekuatan bangsa.
Tantangan Melek Politik bagi Anak Muda
Meskipun penting, melek politik bagi anak muda menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
1. Pengaruh media sosial
Media sosial memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan anak muda. Namun, media sosial juga dapat menjadi sarana penyebaran informasi yang tidak benar, termasuk berita hoaks dan propaganda.Â
Berita hoaks dan propaganda dapat menimbulkan kebingungan, kesalahpahaman, dan konflik di masyarakat. Oleh karena itu, anak muda harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan selalu memverifikasi informasi yang mereka terima.
2. Polarisasi politik
Polarisasi politik yang terjadi di Indonesia dapat menyulitkan anak muda untuk memahami politik secara objektif. Polarisasi politik adalah kondisi di mana masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan dan tidak mau berkompromi.Â
Polarisasi politik dapat mengurangi dialog, kerjasama, dan toleransi antara kelompok-kelompok yang berbeda. Oleh karena itu, anak muda harus menjaga sikap kritis, terbuka, dan moderat dalam berpolitik.