Mohon tunggu...
Moh Suharsono
Moh Suharsono Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Blogger || Amateur Photography || Cantrik Sinau Blog : http://onosembunglango.net/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konten Tahu Bulat

11 Mei 2023   19:16 Diperbarui: 11 Mei 2023   19:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serunya suka posting-posting di sosial media membuat bahagia. Walau kebahagiaan itu hanya sekejap untuk sekedar pamer atau sebuah keisengan tanpa jelas maksud dan tujuannya. Tahu gak sih, bahwa setiap orang yang memposting sesuatu di sosial media sedikit banyaknya memiliki motif dan muatan sendiri. Aktivitas Tanpa Batas yang bisa dilakukan di dunia maya membuat orang mendapat banyak keuntungan juga musibah. 

Lho kok bisa, iya begitu banyak konten yang tercipta dari pengguna yang sebagian bisa mendapat keuntungan, tapi begitu juga sebaliknya begitu banyak orang yang menghasilkan konten tanpa makna apapun bahkan menjerumuskan diri sendiri dan orang lain. Meraup cuan dengan konten positif tentu menjadi kebahagiaan tersendiri. Dan masih banyak yang bisa berkonten Ria Bersama IndiHome mampu menghasilkan konten positif dan bermakna bagi diri sendiri dan orang lain. 

Internet Indonesia kini semakin baik, dan mendorong industri kreatif digital seperti sosial media komunikasi menjadi lebih meriah. Konten dengan cepat bisa tercipta melalui setiap pengguna internet. Di sosial media manapun. Berbagai platform sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Tiktok etc dapat kita nikmati sajian konten-konten menarik. 

Saya sebagai pribadi sering mencari keseimbangan. Yang katanya disrupsi informasi, disrupsi ekonomi dan lainnya ternyata semua semisal dua sisi uang logam. Konten-konten yang tercipta tersebut juga memberikan dua dampak sekaligus seperti yang saya rasakan sendiri. Pernah sekali menerima keuntungan juga banyak sekali menimpa kesialan. Rekam jejak digital bisa merepresentasikan itu semua. Lini masa yang tak menentu dengan berbagai konten yang berbeda menampakkan empiris. 

Pun begitu dengan orang lain, asal bukan akun both. Sosial media memberikan data track record apa yang dihasilkan dari perjalanan hidupnya. Menjadi orang lain dan menampilkan konten fake adalah sesuatu yang dilakukan dengan kesadaran. Menjadi orang lain dan menerima berbagai macam kesan dan reaksi dari virtual image sudah menjadi resiko yang sepadan. Tragisnya ketika rekam jejak digitalnya mencuat ketika berada dalam sisi koin negatif. 

Konten yang seperti tahu bulat ternyata tak mendadak seperti hasil yang bisa kita bisa habiskan gorengan tahu bulat yang kita santap. Semua mengerucut memberikan dampak kemana nasib membawa pengguna sosial media. Sama halnya dengan dunia laring pada umumnya. Salam konten tahu bulat! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun