Burung Hantu Mungil yang Melawan Arus Kegelapan
Di balik rimbunan pepohonan tua Hutan Senyap, tersembunyi sebuah lembah kecil yang sunyi senyap. Di lembah inilah, seekor burung hantu mungil bernama Nica terlahir. Berbeda dengan saudaranya yang berbulu tebal dan gagah, Nica terlahir dengan bulu tipis berwarna coklat keabuan. Matanya yang besar dan bulat pun tak secerah burung hantu lain, membuatnya terlihat rapuh dan mudah terluka.
Sejak kecil, Nica selalu menjadi bahan cemoohan. Saudara-saudaranya sering mengucilkannya, berkata bahwa dia takkan pernah menjadi pemburu yang handal. Nica pun merasa sedih dan terpuruk. Dia menghabiskan waktunya sendirian, bersembunyi di balik pepohonan, meratapi nasibnya yang berbeda.
"Kenapa aku tidak seperti saudara-saudaraku?"
"Aku ingin menjadi hebat seperti mereka"
Suatu malam, saat Nica sedang termenung di dahan pohon, seekor burung hantu tua bernama Ki Tua Nokti datang menghampirinya. Nokti telah mengamati Nica sejak lama dan melihat potensi yang tersembunyi dalam diri burung hantu mungil itu.
"Nica" Nokti berkata dengan suara lembut. "Penampilanmu memang berbeda, tapi itu bukan berarti kau tak bisa menjadi burung hantu yang hebat. Kekuatanmu terletak pada pendengaranmu yang tajam dan matamu yang mampu menembus kegelapan."
Nica tertegun mendengar kata-kata Nokti. "Apakah itu mungkin?" Dia tak pernah terpikir bahwa kekurangannya bisa menjadi kelebihan. Nokti kemudian mengajak Nica ke sarangnya, sebuah gua tersembunyi di balik air terjun. Di sana, Nokti mengajari Nica berbagai teknik berburu yang tak biasa, memanfaatkan pendengaran dan penglihatannya yang istimewa.
Nica berlatih dengan tekun, tak kenal lelah. Dia belajar bagaimana melacak mangsanya dengan suara gemerisik daun, bagaimana menerkam mangsanya dengan presisi dalam kegelapan. Dia juga belajar tentang berbagai jenis hewan di Hutan Senyap, kebiasaan mereka, dan kelemahan mereka.
Seiring waktu, Nica menjadi pemburu yang luar biasa, bahkan lebih handal dari saudara-saudaranya. Dia mampu berburu dengan diam-diam, tak terdeteksi oleh mangsanya. Kemampuannya ini menjadikannya aset berharga bagi Hutan Senyap, membantunya melawan hama dan menjaga keseimbangan alam.
Berita tentang keahlian Nica menyebar ke seluruh hutan. Burung-burung lain yang dulu meremehkannya kini mulai mengaguminya. Nica tak lagi merasa sedih dan terpuruk. Dia bangga dengan dirinya sendiri dan bersyukur atas perbedaannya.