Mohon tunggu...
Onisa Nainggolan
Onisa Nainggolan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan sang Pencipta dalam Perjalanan

1 Juli 2024   18:57 Diperbarui: 1 Juli 2024   19:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi : Gunung Gede

2023...

Hal yang patut disyukuri menjadi moment dimana banyak mempelajari kesempatan baru yang berharga dan dituntut untuk menggali diri dengan lebih banyak menyesuikan diri terhadap lingkungan yang aku jumpai. Tuntutanku dengan sang pencipta tidak terlalu besar dengan keinginan mimpi yang melampui jauh saat itu, harapan kecilku bahwa aku bisa berjalan dengan santai dan melihat proses yang berat dengan saat indah sehingga aku menikmati step by step kesempatan itu tanpa adanya sebuah beban yang berat yang perlu dipikul.

Sungguh menjadi moment nikmat sebuah perjalanan 12 bulan yang aku telah lalui dan aku nikmati dalam sebuah gallery yang tersimpan dalam handphone. Tidak ada persaingan dalam setiap perjumpaan, menemukan moment kehangatan tim dalam sebuah kegiatan hingga aku mensyukuri rejeki yang aku lalui dengan penuh sukacita.

Ada sebuah makna yang selalu aku dapatkan dan terima dalam sebuah komunitas, "Hidup yang tidak direfleksikan, tidak layak untuk dihidupi". Ahhh, sungguh satu kalimat yang mengandung makna dan menjadi sumber penyemangat kala itu disaat aku merasa sangat lelah. Pengalaman-pengalaman yang baru yang membuatku banyak merefleksikan kehidupan, aku rangkum dalam sebuah point kecil, seperti :

1. Mendapatkan Kesempatan dan Pengalaman dari orang-orang baru

Ada fase dimana mungkin beberapa dari kita merasakan ketidaknyamanan atau kebosanan dalam dunia kerja dan aku menyadari hal tersebut. Sampai pada sebuah kesadaran kecil, bahwa disaat kondisi lain tidak menyenangkan hatiku setidaknya aku punya "tempat bermain kecil" dimana aku bisa menggunakan energi. Akhirnya di Maret 2023, aku dihubungi dan diterima untuk menjadi Wedding Organizer Crew. Dari dulu aku sangat ingin terlibat dalam event management karena disitu banyak ide-ide kreatif muncul dan  energi baru yang terdampak.

Siapa sangka bermulai dari penerima tamu di Event Wedding yang aku ikuti, hingga pada akhirnya mencoba peruntungan menjadi Assistant. Dalam setiap perjalanan dari pemberkatan hingga menuju resepsi, ada banyak lika liku yang dihadapi baik dari pasangan maupun keluarga ataupun juga tim wedding. Tapi satu hal yang pasti, ketika tahap rangkaian akhir selesai, kebahagiaan muncul dari semua pihak. Jadi, mengapa kita harus merasa lelah saat semua berjalan dengan penuh kebahagiaan? Yaa karena kebahagiaan perlu diperjuangkan, yaa salah satunya dengan melihat momentum yang hangat ini.

2. Melakukan Perjalanan Baru

Biasanya zona nyamanku saat berada di sebuah pantai dan taman raya untuk melepaskan kepenatan di akhir pekan. Mencoba kali ini untuk menantang diri melalui zona baru yaitu trekking di Sentul dan Pendakian Gunung di Gunung Gede

Walaupun dalam perjalanan-nya menuju anak puncak, aku lumayan menyusahkan orang lain dalam prosesnya, tapi aku senang bahwa aku bisa menemukan diriku yang baru. Aku merasa saat aku berproses dalam perjalanan menuju tempat tujuan, berdasarkan testimoni diriku dan teman-teman, aku lebih banyak diam dan fokus menyelesaikan itu, namun saat peristirahatan, aku bisa kembali menyesuaikan untuk tertawa dan bersosialisasi dengan teman-teman.

Dokumentasi Pribadi : Kawah Ratu
Dokumentasi Pribadi : Kawah Ratu

Dokumentasi Pribadi : Gunung Gede
Dokumentasi Pribadi : Gunung Gede

Dokumentasi yang aku lampirkan, keduanya saat berada di puncak. Bukan hanya sekedar bahwa ini adalah good view dalam setiap akhir perjuangan, tapi bagian ini adalah cara manusia mengapresiasi dirinya lewat langkah-langkah kecil yang sudah dilalui. Bagian yang terindah adalah bukan saat aku bisa menyimpan foto ini dalam sebuah gallery, tapi aku bisa menikmati dan memaknai apa yang terkandung dalam foto ini.

3. Menjadi Rekan Seperjalanan bagi yang lain

Sebelum berada di Jakarta, aku menganggap level pertemanan berhenti pada saat masanya sebuah organisasi / proses pembelajaran berakhir. Maklum, aku cukup tidak memaknai pertemanan yang sangat mendalam. Bagiku hubungan pertemanan ya secukupnya saja.

Jakarta dan Sebuah Komunitas Kerohanian banyak merubah cara memandangku memaknai sebuah pertemanan. Aku merasakan bahwa pertemanan itu perlu dimaintain. Relasi bukan tentang menghidupi rasa bosan, tapi belajar membangun kepercayaan. Aku sangat senang saat percakapan dengan teman-teman tidak lagi membahas fokus organisasi atau komunitas, tapi bisa mencerita hal-hal yang serius, lucu, absurd atau bahkan berbagai hal lain, dan aku cukup naik level dengan bisa beradaptasi pada pembahasan percakapan tersebut dan tidak takut menyampaikan perasaanku atau pikiranku.

Dokumentasi Pribadi : Teman Seperjalanan
Dokumentasi Pribadi : Teman Seperjalanan

Dokumentasi Pribadi : Teman Seperjalanan
Dokumentasi Pribadi : Teman Seperjalanan

Di akhir desember 2023, ada sebuah kerinduan terdalam dalam hatiku ingin menyapa teman---teman yang menghidupi prosesku menjadi tumbuh dan berkembang. Dalam sebuah doa yang hangat, ternyata sang pencipta mendengarkan doa anak kecil ini. Perlahan tapi pasti, hubungan komunikasi itu muncul, sapaan itu hadir lagi dan bercerita menjadi sebuah kebiasaan yang layak untuk selalu ada dalam setiap perjumpaaan.

Akhir kata, 12 bulan telah aku lalui dengan berbagai macam dinamika baik itu menyenangkan atau tidak menyenangkan. Tapi, I'm happy to enjoy this processs.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun