Mohon tunggu...
Oni Krisna Wati
Oni Krisna Wati Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Glagah Banyuwangi

Terlahir dengan nama Oni Krisna Wati di Sebuah desa kecil di kabupaten Banyuwangi, tepatnya di desa Genteng, 5 Februari 1972. Oni memilik gemar menulis puisi dan membaca karya sastra semenjak kecil. Oni belajar di SD Negeri Kopen 1 Genteng Banyuwangi Jawa Timur . Oni menyelesaikan jenjang pendidikan menengah pertama di SMP Kristen Efrata Genteng. Oni melanjutkan SMA nya di SMAN 2 Bondowoso. Oni kuliah di Universitas Negeri Jember mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. hobi dan bakatnya menulis dan membaca semakin terasah ketika di jenjang kuliah. Oni mengikuti banyak kegiatan yang berkaitan dengan kesastraan di kampus. Oni juga aktif ketoprak yang diprakarsai oleh Bapak IC Sudjarwadi seorang dosen sastra di Universitas Negeri Jember. Namun teori tidak sama dengan kenyataan. Semenjak 2010 aktif menjadi ASN di SMKN 1 Glagah Banyuwangi dan mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Walaupun mengajar Bahasa Inggris Oni tetap aktif menulis dan akhirnya terlahirlah karya pertama berupa novel yang berjudul Gayatri .Karya yang kedua berupa puisi yang bertema senja yang berjudul The sunset memories. Selain Hobby membaca dan menulis , Oni juga gemar travelling untuk mengenal budaya setempat .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Restitusi - Lima Posisi Kontrol Modul 1.4 Sub Judul 1.4.a.4.5 Pendidikan Guru Penggerak

6 Oktober 2023   23:04 Diperbarui: 6 Oktober 2023   23:09 14418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol

Salam dan Bahagia Bapak dan ibu guru hebat , pada kesempatan kali saya akan memaparkan "Restitusi -- Lima posisi Kontrol di modul 1.4 sub judul 1.4.a.4.5.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

  • CGP dapat melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya.
  • CGP dapat menerapkan disiplin restitusi di posisi Manajer, minimal pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka.
  • CGP dapat menganalisis secara kritis, reflektif, dan terbuka atas penemuan diri yang didapatkan dari mempelajari 5 posisi kontrol

PAGE 2

Pertanyaan Pemantik

Bacalah kasus-kasus di bawah ini, dan cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia:

  • Tisa dan Hana dipanggil masuk ke ruangan Ibu Dewi, kepala sekolah SMA Makmur. Ibu Dewi baru saja mendapatkan pengaduan dari ibunda Tisa, bahwa Hana menggunakan kata-kata kasar, dan merendah-rendahkan Tisa di sosial media.
  • Anto jarang sekali hadir di pembelajaran jarak jauh, dan pada saat hadir pun, Anto seringkali menggunakan kata-kata kasar di kolom chat mengejek teman-temannya. Hal ini sudah sangat mengganggu dan beberapa orang tua murid yang mengikuti pembelajaran daring mengeluhkan tentang perilaku Anto di pembelajaran jarak jauh.

Bila Anda adalah seorang kepala sekolah, penerapan disiplin apakah yang akan Anda lakukan untuk kasus Hana dan kasus Anto? Mengapa?

Bahas dengan rekan CGP Anda, dan bandingkan jawaban Anda, apakah berbeda, atau sama? Bila berbeda, utarakan masing-masing pandangan Anda.

Saya akan memanggil  Tisa dan Hana  ke ruangan saya, yang harus saya lakukan adalah menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru, menuntun , membimbing Hana untuk meminta maaf kepada Tisa dengan penuh kesadaran diri tanpa paksaan , sehingga mereka dapat berdamai dan tidak ada konflik lagi setelah dipertemukan.

Langkah selanjutnya , saya memberi arahan semua murid untuk bijaksana dalam bersosial media, mengadakan diskusi terbuka, memberi mereka kesempatan dan kebebasan mengutarakan pendapat tentang nilai positif dan apa pengaruh negatif jika mereka tidak bijak dalam memanfaatkan sosial media .

Pada kasus  Anto , saya akan mengunakan strategi pendekatan personal. Membuat kesepakatan tentang aturan point-point  penting pada  Pembelajaran Jarak Jauh.  Murid-murid yang menyusun aturan-aturan tersebut dan konsekuensi yang didapat jika tidak taat atau melanggar kesepakatan tersebut, sehingga mereka mempunyai komitmen selama pembelajaran dan mereka tahu apa konsekuensinya

PAGE 3

5 Posisi Kontrol

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, 

Berikut ini akan disampaikan suatu program disiplin positif yang berpusat pada murid, yang dikembangkan oleh Diane Gossen dengan pendekatan Restitusi, yang disebut dengan 5 Posisi Kontrol.

Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas mereka selama ini. Apakah telah efektif, apakah berpusat, memerdekakan, dan memandirikan murid, bagaimana dan mengapa? Melalui serangkaian riset dan berdasarkan pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer.

Mari kita tinjau lebih dalam kelima posisi kontrol ini. Dibagian bawahnya adalah contoh peragaan yang dikutip dari Yayasan Pendidikan Luhur (2007) di mana ada seorang murid yang melanggar suatu peraturan sekolah. Selanjutnya ada dialog antara seorang guru dengan murid tersebut, serta bagaimana guru tersebut menjalankan disiplin dengan menggunakan kelima posisi kontrol untuk kasus yang sama: Adi yang terlambat hadir di sekolah .

Ada lima posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah posisi kontrol sebagai penghukum, posisi kontrol sebagai pembuat rasa bersalah, posisi kontrol sebagai teman, posisi kontrol sebagai pemantau dan posisi kontrol sebagai manajer.

Dalam hal ini saya ingin dan bertekad untuk menjadi manager /saya ingin ada di tahapan sebagai seorang manajer yang tugasnya bukan untuk mengatur perilaku seseorang. Saya akan membimbing murid untuk dapat mengatur dirinya. Saya menjadi seorang manajer bukannya memisahkan murid dari kelompoknya tetapi akan mengembalikan murid tersebut ke kelompoknya dengan lebih baik dan kuat dalam praktik penerapan disiplin sehari-hari. 

Saya akan memposisikan diri sebagai teman atau Pemantau  karena murid yang saya tangani belum siap diajak berdiskusi atau diundang melakukan restitusi. Namun perlu saya sadari tujuan akhir dari 5 posisi kontrol seorang guru adalah mencapai posisi manajer, di mana di posisi inilah murid dapat menjadi pribadi yang mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab atas segala perilaku dan sikapnya, yang pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, dan aman.

PAGE 4

Lima Posisi Kontrol Restitusi - Diane Gossen

Setelah melihat video tentang kasus murid yang terlambat dengan kelima posisi kontrol Restitusi - Diane Gossen. Diharapkan setelah Anda melihat video tersebut Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Restitusi - 5 Posisi Kontrol, seperti tertera di tabel di bawah ini:

Teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer.

Posisi manager adalah posisi kontrol yang disarankan untuk membimbing murid memiliki sifat disiplin yang positif yaitu murid yang mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah . Tujuan dari proses ini adalah agar murid dapat berefleksi atas tindakannya, guru akan dengan tulus memberikan pertanyaan-pertanyaan bermakna sehingga membuat murid dapat belajar dari kesalahannya dan mencari sebuah solusi untuk menyelesaikannya.

PAGE 5

5 Posisi Kontrol Restitusi

Lima posisi kontrol  adalah Penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer. Posisi kontrol tersebut untuk menumbuhkan kesadaran pada diri murid yang nantinya bertujuan menciptakan konsep disiplin positif. Konsep  yang dimaksud adalah membimbing murid menumbuhkan disiplin diri karena motivasi internal untuk mewujudkan murid yang merdeka. Jika tidak memiliki motivasi internal, maka diperlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal

PAGE 6

Tugas Mandiri

Setelah  melakukan kegiatan secara mandiri, berdasarkan pemahaman yang telah saya baca tentang 5 posisi kontrol. Berdasarkan isian kolom "siapa yang mengatakan"dengan posisi kontrol yang mana dari pernyataan-pernyataan tugas mandiri adalah sebagai berikut :

Di rumah posisi kontrol saya adalah sebagai teman, pemantau, pembuat rasa bersalah dan manager

Di sekolah posisi kontrol saya sebagai teman, pemantau dan sebagai manager

PAGE 7

PENUTUP

Demikianlah penjelasan mengenai Restitusi - Lima Posisi Kontrol sebagai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah. Tentunya, untuk mewujudkan hal ini membutuhkan proses yang yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, proses ini juga membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di sekolah.

Restitusi - Lima Posisi Kontrol sebagai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah, proses dalam upaya mewujudkan hal ini membutuhkan proses yang yang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan , proses ini juga membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di sekolah.

Untuk menumbuhkan kesadaran pada diri murid, posisi kontrol merupakan peranan yang sangat penting. Pemilihan posisi kontrol yang tepat sebagai bentuk penerapan kontrol positif dengan motivasi intrinsik ini akan sangat mendukung keberhasilan posisi kontrol yang kita inginkan untuk perubahan murid yang lebih baik.

Demikian penjabaran saya mengenai modul 1.4 sub judul 1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun