Komentar warganet terhadap salah satu partai politik ini pun beragam. Beberapa mendukung dan setuju terhadap apa yang dilakukan PSI ada pula yang meragukannya.
"Partai yang nggak masuk DPR, tapi beneran menampung aspirasi".
"Gk sia2 gw milih partai ini kmrn(walau hasil berkata lain)...
Lanjutkan perjuangan kami yg susah didengar sama para elit ini @psi_id"
"Terima kasih PSI sudah meneruskan aapirasi kami, beginilah hakekat partai politik sesungguhnya, penyambung lidah rakyat, bukan kelompok kpentingan tertentu". Itulah beberapa tanggapan netizen terhadap tindakan yang telah dilakukan PSI.
Keraguan beberapa warganet terhadap partai politik ini pun disebabkan adanya ketidak konsistennya PSI terhadap apa yang mereka tuliskan di salah satu tweetnya.Â
"Bagaimana mau jadi partai beretika kalo etika dasar aja kalian langgar. Â Hak pejalan kaki dan kaum berkebutuhan khusus kalian langgar! Â Anies lebarain trotoar bukan buat parkir mobil! Ngeluh polusi/macet tp gak kasih contoh pk public transport! Ini malah srobot hak org!", tweet balasan sebut saja Mawar.
Saya sebagai milenial yang termasuk sering menggunakan media sosial hanya berharap semoga hasil dari keputusan KPI makin lebih baik lagi, banyak lakukan sosialisasi terhadap Ibu-Ibu yang disebutkan oleh Ketua dari KPI sebagai inspirasi awal wacana ini agar lebih diberikan edukasi pengawasan lebih terhadap anak-anaknya masing-masing karena sudah kewajiban orangtua.Â
Acara televisi makin banyak acara yang mendidik, lebih banyak menayangkan kartun-kartun yang layak bagi anak-anak, bisa lebih bertindak tegas lagi terhadap tayangan yang kurang patut untuk ditayangkan.Â
Rekrut anak-anak muda yang melek akan teknologi untuk mensosialisasikan penggunaan sosial media yang baik & benar khususnya kepada para ibu-ibu yang selalu menganggap sosial media itu mengkhawatirkan terhadap perkembangan anak-anaknya itu semua kembali lagi kepada diri kita sendiri bukan hanya menyalahkan medianya saja.