Mohon tunggu...
Hadi Putra
Hadi Putra Mohon Tunggu... Hoteliers - Pekerja

Indie Worker

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Cerita Senja

1 Agustus 2013   08:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:45 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_257622" align="aligncenter" width="450" caption="www.flickr.com"][/caption] Langit senja yang tampak jingga dan hampir hilang ditelan kegelapan malam itu seperti berteriak padaku jika waktu sudah menjelang malam.  Seolah menyuruhku untuk memacu sepeda motorku agar lebih cepat sampai ditempat kita berjanji ketemu. "Masih 5 menit lagi," batinku. Lalu lintas yang padat saat pulang kerja seperti ini membuatku harus meliuk-liuk diantara kendaraan lain, bahkan tak jarang di klakson mobil dan motor lain karena mungkin aksiku terlalu ekstrim dan membahayakan. Biarlah, asal aku tidak terlambat. Kumasuki halaman rumah saat persis terdengar shalawat nabi dari dalamnya. Segera kuambil air wudhu yang diringi terdengarnya panggilan yang keras untuk segera bertemu. Lantas  kugerakkan kakiku memasuki rumah-Mu untuk segera memenuhi panggilan-Mu... Menunaikan shalat Maghrib. Berjamaah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun