Semangat pagi. Wilujeng enjing. Ohayo gozaimasu.
Gonjang ganjing pemilihan Capres Wapres makin seru. Ada yang suka, ada yang meradang. Ada yang senang bertambah kawan, ada yang kecewa merasa ditinggal kawan. Kabar senang, kabar sedih dibawakan oleh berbagai kelompok sukha dukha menimbulkan pertanyaan: Ingin menjadi apakah kita ?
Ingin menjadi apakah kita?Â
Tentu saja ingin menjadi sesuatu yang berguna bagi siapapun yang akan memimpin Indonesia. Â Berguna ide dan gagasan nya dalam membangun negara berdasar Pantja Sila dan NKRI. Â
Kita tidak ingin hanya menjadi fans club atau club puja bela capres.
Alangkah bagusnya kalau bisa memberikan kontribusi pemikiran masa depan menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang berkepribadian dalam berkebudayaan sesuai cita cita leluhur bangsa.Â
Maka kumpulan pemikiran dan urun rembug inilah yang akan dibawa kepada para mereka calon pemimpin bangsa.Â
Kita memenangkan Kita sendiri yaitu siapapun yang menang tetap ada di jalur memajukan tanah suci kita Indonesia Raya.
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.
S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.
Berbeda pilihan boleh saja dan sah, bahkan akan memperkaya sudut pandang dan wawasan kita dalam menyatukan dan memperkuat kembali jaring rusak karena acara pilih pemimpin.Â
Kita berharap media akan menjadi cara bertukar pikiran dalam lautan harapan dan angan, bukan saling serang antar kawan.Â
Sebab siapapun yang terluka, itu tetap kawan kita. Musuh kita hanya satu satunya yaitu yang akan merubah Bendera dan Garuda.
Semoga petikan dari Hrdaya Sutta (Sutra Hati) ini bisa memberikan kesejukan swasana:Â
Tadyatha Gate Gate Paragate Parasamgate  Bodhi Svaha.
Pergilah, pergilah. Melewati semua dukkha. Bersama sama menyeberangi, mencapai pencerahan.
Soetabongsa 20230510
catatan:Â
1. Gambar dari Youtube Master Sasikirana, Prajna Paramita, Hrdaya Sutra
2. Teks lengkap Prajna Paramita Hrdaya Sutra sudah diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Revisi: Mei 2012
3. Baca selengkapnya di artikel "Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, Makna, dan Sejarah Penciptanya", https://tirto.id/fYv8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H