Mohon tunggu...
Ongky Hojanto
Ongky Hojanto Mohon Tunggu... Human Resources - Public Speaking Academy
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku best seller Pakar Public Speaking Indonesia versi koran kontan Founder Public Speaking Academy CEO Founder The Laundry Company Property Devloper & Investor Motivator Keuangan versi Metro TV

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

We Cannot Not Communicate

6 Juli 2023   11:05 Diperbarui: 6 Juli 2023   11:10 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah awal adalah Anda harus memahami siapa kawan bicara Anda, Anda dapat menggali informasi sebelum Anda bertemu seperti yang di lakukan oleh Theodore Roosevelt Presiden USA ke 26 yang menggali informasi mengenai kawan bicara nya sebelum pertemuan, sehinga kawan bicara merasa akrab karena pertanyaan yang dilontarkan merupakan hal-hal yang akrab dengan dirinya. Atau jika Anda tidak memiliki data mengenai kawan bicara Anda, maka ajukan pertanyaan dan biarkan kawan bicara Anda menceritakan mengenai dirinya, pekerjaannya serta hal-hal yang dia sukai dan jadilah pendengar yang baik.

Satu hal yang penting di langkah awal ini adalah jangan pernah mengkritik orang lain.

"Anda bisa tidak setuju dengan pendapat atau ide orang lain, namun pahamilah mengapa ia memiliki ide seperti itu" NLP.

Mengingat nama kawan bicara Anda dan menyapa dia dengan namanya, sepanjang komunikasi ini berlangsung merupakan hal berikut nya yang penting untuk di perhatikan. Pada fase ini, Anda juga sudah harus mengetahui sistem representasi informasi yang masuk dari dunia ekternal ke internal menggunakan indera dominan Penglihatan, Pendengaran atau Perasaaan. Dengan mengetahui hal ini akan mempermudah Anda dalam mengirimkan pesan yang pas dengan indera dominan kawan bicara Anda.

Amati penampilan, pilihan kata dan kecepatan bicara untuk mendapatkan informasi ini. Orang dengan indera dominan Penglihatan akan berpenampilan necis, sementara yang dominan indera perasaan lebih kasual. Orang dominan indera penglihatan kecepatan berbicaranya tinggi, orang dengan indera perasaan cenderung berbicara dengan antara satu kalimat dengan kalimat lain dan orang dengan indera pendengaran akan berbicara dengan nada yang naik dan turun.

Ada salah satu hal penting yang harus Anda temukan di fase awal, yakni tombol penggerak. Mengetahui tombol ini akan memudahkan Anda menggerakkan seseorang yang telah Saya sampaikan di artikel sebelumnya.

2. Mengirimkan Pesan

Saat mengirimkan pesan perhatikanlah pilihan kata yang Anda gunakan. Untuk kawan bicara dengan indera penglihatan gunakan kata-kata yang berhubungan dengan indera penglihatan, contohnya :

"Senang sekali melihat Pak Joni dalam kondisi yang prima hari ini "

"Saya rasa Pak Joni orang yang sangat peduli dengan kesehatan, sehingga bisa sesegar ini di masa pandemi" Jika kawan bicara Anda memiliki indera Perasaaan yang dominan dalam sisitim representasi nya.

Konsep bahasa induksi : alasan baru perintah akan lebih persuasif di banding deduksi : perintah baru alasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun