Motivator | Pembicara  Impian bisa menjadi kenyataan atau tetap menjadi mimpi, tergantung pada rencana dalam mewujudkannya -- Ongky Hojanto
My life 10 years berisi 24 list yang di tulis oleh Wirda, putri ustad kondang Yusuf Mansur menjadi perguncingan di dunia maya. Bahkan poin ke delapan, memiliki penghasilan Rp 100 miliar perhari menjadi trending topic di twitter.
"Apakah hal ini bisa di capai ?" pertanyaan yang sering di tanyakan dalam kicauan yang ada.
Sebetulnya, paparan dari Griffin dan Ebbert (1996) mengatakan bahwa goal setting mempunyai dua karakteristik utama. Pertama, goal setting yang ditetapkan mempunyai derajat kesulitan menengah.Â
Bila suatu goal terlalu mudah, goal tersebut tidak akan meningkatkan usaha dan motivasi. Tetapi goal yang terlalu sulit juga tidak memotivasi. Kedua, tujuan harus bersifat spesifik dan poin ini yang terkadang di lupakan.
Baca Juga : Ghosting Saat Public Speaking
Dalam membuat sebuah goal hal umum yang di lakukan adalah optimis dapat mencapainya sehingga munculah angka di luar "nalar" yang tidak dapat di telaah oleh rencana atau di jabarkan dengan strategi. Sebaiknya, hal pertama yang harus di kerjakan dalam membuat sebuah goal adalah realistis.Â
Dimana goal yang di buat dapat di detailkan dalam bentuk rencana terukur untuk mewujudkannya karena tanpa sebuah rencana goal akan berubah menjadi mimpi di siang bolong.
Anda dapat menjabarkan goal menjadi realistis dalam menggunakan pertanyaan konsep 5W1H. Contoh : Penghasilan Rp 100 M perbulan.
(When) Kapan penghasilan tersebut di peroleh ?
(Why) Mengapa penting bagi saya mendapatkanya ?
(Who) Siapa saja yang dapat membantu saya untuk mewujudkannya ?
(What)Apa saja kendala yang mungkin akan saya temui ?
(How) Bagimana cara saya mendapatnya ?
Jabaran ini akan di tuangkan dalam bentuk rencana jangka menengah dan rencana jangka pendek. Dan setelahnya, barulah bangun optimis bahwa Anda dapat mencapainya !
Ingat realistis dahulu baru optimis kemudian, bagaimana menurut Anda ?
Semoga Bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H