Mohon tunggu...
Ongky Hojanto
Ongky Hojanto Mohon Tunggu... Human Resources - Public Speaking Academy
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku best seller Pakar Public Speaking Indonesia versi koran kontan Founder Public Speaking Academy CEO Founder The Laundry Company Property Devloper & Investor Motivator Keuangan versi Metro TV

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ciri Audiens yang Tehipnotis

22 Januari 2022   10:50 Diperbarui: 22 Januari 2022   10:56 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivator | Pembicara Saat membawakan presentasi atau public speaking tentunya harapan Anda adalah audiens mengerti dan memahami apa yang Anda sampaikan. 

Salah satu cara untuk mengetahui apakah audiens Anda paham atau tidak adalah dengan mengamati bahasa tubuh mereka atau dalam NLP kita sebuat dengan Calibrate.

Perhatikanlah tiga tanda ini, jika audiens Anda melakukannya, maka kemungkinan besar mereka sementara dalam kondisi "trance" atau focus kepada materi presentasi Anda.

1. Mata

Perhatikan pelebaran pupil mata audiens Anda, saat orang mulai rileks kecendrungan pupil matanya membesar. Otot mata juga cendrung akan menjadi rileks sehingga audiens akan jangan berkedip. Mata juga akan terfokus kepada satu titik yakni kepada pembicara.

2. Wajah kaku

"Tatapan kosong" jangan pernah Anda artikan bahwa audiens Anda sementara berkhayal atau pikirannya sementara melalang buana. Wajah kaku tanpa ekspresi bisa jadi adalah tanda bahwa audiens Anda sementara menyimak apa yang Anda sampaikan dengan serius. terkadang hal ini di awali dengan menelan ludah beberapa kali.

3. Diam

Immobility of movement atau orang akan berhenti bergerak adalah salah satu tanda audiens telah memasuki kondisi trance. Perhatikan saat awal kelas di mulai, beberapa orang mungkin banyak melakukan gerakan tangan, tubuh dan kepala mereka. 

Akan tetapi saat mereka focus mendengarnkan Anda, perlahan gerakan tersebut berkurang dan bahkan hilang sama sekali, sehingga mereka seolah -- olah mematung saat mendengarkan Anda bicara.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun