Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim OVOC Desa Lasung Batu Menerapkan Inovasi Kantong Madu dari Pipa Paralon untuk Peningkatan Produktivitas Madu Kelulut

6 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   13:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil kantong madu setelah 3 minggu

Pada tanggal 18 September, Tim One Village One CEO (OVOC) mengadakan pendampingan tentang pengenalan budidaya dan potensi pasca panen komoditas lebah kelulut. Pendampingan ini dipandu oleh tenaga ahli dari IPB University, Bapak Nadzirum Mubin, SP., MSi. Salah satu inovasi yang dibahas adalah modifikasi topping sarang lebah kelulut dengan menggunakan pipa sebagai pengganti kantong madu alami dari propolis lebah kelulut. Modifikasi topping sarang lebah kelulut dengan pipa ini dapat mempercepat produksi madu tanpa harus menunggu lebah membuat kantong madu alami dari propolis.  

"Teknik modifikasi ini, dapat mengefisienkan dan meningkatkan produksi madu karena lebah kelulut akan lebih cepat mengisi madu dalam pipa-pipa yang telah disiapkan", ucap Bapak Nadzirum.

Birhansyah, kepala desa Lasung Batu dan pembudidaya lebah kelulut, sangat tertarik dengan inovasi ini dan menyatakan bahwa teknik ini harus dicoba di tempat mereka. Setelah pendampingan, Tim OVOC bersama Karang Taruna Bimanja berkolaborasi untuk mengaplikasikan modifikasi topping sarang lebah kelulut yang dijelaskan oleh Bapak Nadzirum.

Hasil kantong madu setelah 3 minggu
Hasil kantong madu setelah 3 minggu

Pada tanggal 28 September, Tim OVOC bersama Karang Taruna Bimanja mulai membuat topping modifikasi menggunakan pipa yang diolesi dengan propolis. Setelah tiga minggu, percobaan ini berhasil membuat lebah kelulut mengisi madu di dalam pipa-pipa yang telah disiapkan. Birhansyah merespon positif terhadap hasil ini dan menyatakan bahwa mereka bisa menerapkannya secara berkelanjutan.

Inovasi modifikasi topping sarang lebah kelulut mendapat komentar positif dari dosen pembimbing lapangan Tim OVOC, Bapak Windra Priawandiputra, Ph.D., yang mengatakan bahwa metode ini sangat bagus dan berhasil menampung lebih banyak madu dibandingkan dengan kantong madu alami dari propolis.

Kolaborasi antara Tim OVOC, Karang Taruna Bimanja, dan para petani lebah kelulut, melalui teknik modifikasi topping sarang lebah kelulut, memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri madu lebah kelulut yang lebih efisien dan produktif di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun