Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program One Village One CEO Mengembangkan Teknologi Bioimunisasi Benih untuk Meningkatkan Hasil Panen Padi Gunung di Desa Liyu

6 Desember 2023   18:50 Diperbarui: 6 Desember 2023   18:52 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Liyu, 21 Oktober 2023 - Program One Village One CEO (OVOC) bersama Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono memberikan pendampingan dan transfer teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas panen padi varietas lokal ke petani dan masyarakat di Desa Liyu. Desa Liyu telah lama mengandalkan budidaya padi gunung sebagai sumber swasembada pangan, namun produktivitasnya semakin menurun. Tim OVOC mengadakan pendampingan ini dengan tujuan mengatasi masalah ini melalui topik "Bioimunisasi Benih dan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Padi".

Bioimunisasi melibatkan perlakuan benih sebelum tanam dengan menggunakan mikroba dan bahan campuran seperti RhizomaX dan SymbiO. Hal ini meningkatkan adaptabilitas tanaman dan pertumbuhan akar, sehingga penyerapan nutrisi lebih baik. Prof. Suryo menyatakan bahwa bioimunisasi membuat padi lebih toleran terhadap hama penyakit dan kekeringan. Teknologi ini awalnya dikembangkan di Subang, dan kini diimplementasikan di Desa Liyu untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas gabah.

Pendampingan bioimunisasi padi  (dokpri)
Pendampingan bioimunisasi padi  (dokpri)

Pendampingan pada 21 Oktober 2023 mencakup praktek demonstrasi yang dipimpin oleh Prof. Suryo. Demonstrasi ini mendapat respons positif dari masyarakat, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan ketahanan padi terhadap hama dan penyakit. Masyarakat Liyu mengapresiasi teknologi ini karena dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia di ladang, sesuai dengan kebijakan pertanian organik yang diterapkan di desa tersebut.

Selain demonstrasi, tim juga melakukan kunjungan ke penggilingan padi untuk mengevaluasi kualitas beras yang dihasilkan. Prof. Suryo menjelaskan cara mengukur persentase beras utuh dan beras pecah untuk menilai kualitas. Berdasarkan hasil penggilingan, persentase beras pecah cukup tinggi, dan diharapkan teknologi bio imunisasi dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas beras Desa Liyu. Harapannya, teknologi ini dapat memberikan manfaat besar bagi petani di Desa Liyu, terutama mengatasi masalah hama wereng, penyakit blast, dan meningkatkan kualitas beras.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun