Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim OVOC IPB University Kenalkan Bioimunisasi Benih untuk Meningkatkan Produktivitas Padi di Kalimantan Selatan

6 Desember 2023   14:10 Diperbarui: 6 Desember 2023   14:11 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengarahan oleh Prof. Suryo Wiyono untuk mahasiswa OVOC

Pangelak, 21 Oktober 2023 - Dalam upaya meningkatkan produktivitas padi sawah di Desa Pangelak (Kabupaten Tabalong), Desa Liyu (Kabupaten Balangan), dan Desa Bagok (Kabupaten Barito Timur), IPB University melalui program One Village One CEO mengadakan kegiatan Pendampingan dan Transfer Teknologi Komoditas Padi Sawah. Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc. Agr., seorang ahli pertanian dari IPB University, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang diadakan di Kantor Desa Pangelak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh masyarakat dan pemerintah Desa Bagok serta Desa Liyu.

Bapak Hariadinata, Kepala Desa Pangelak, menyambut baik kegiatan pendampingan ini dan melihatnya sebagai peluang dan harapan besar untuk pengembangan komoditas padi di desanya. Kegiatan kali ini difokuskan pada bioimunisasi benih padi, sebuah teknologi perlakuan pada benih yang bertujuan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama, penyakit, kekeringan, dan memperbaiki perkembangan tanaman.

Penjelasan materi bioimunisasi oleh Prof. Suryo Wiyono
Penjelasan materi bioimunisasi oleh Prof. Suryo Wiyono

"Bioimunisasi benih melibatkan penggunaan bakteri dan cendawan yang membuat tanaman lebih tahan dan mengoptimalkan pertumbuhan akar, sehingga penyerapan nutrisi lebih efisien. Teknologi ini dapat mengendalikan hama seperti penggerek batang, wereng coklat, dan penyakit busuk leher pada tanaman padi", ucap Prof. Suryo.

Selain itu, bioimunisasi juga dianggap sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk, dengan mengembalikan jerami ke lahan budidaya. Prof. Suryo menyoroti bahwa penggunaan pupuk dapat dikurangi hingga 30% dengan mempraktikkan pengembalian jerami ke lahan selama dua tahun berturut-turut.

Sesi diskusi antara petani dan dosen ahli IPB
Sesi diskusi antara petani dan dosen ahli IPB

Dalam sesi diskusi, Prof. Suryo memberikan informasi mengenai mutu beras yang dihasilkan oleh penggilingan padi di Desa Pangelak. Ia menekankan pentingnya bijak dalam konsumsi beras, mengingat proses pertumbuhan tanaman padi membutuhkan sumber daya, termasuk air yang cukup besar. Selain itu, ia juga memberikan pemahaman mengenai kategori beras premium dan medium berdasarkan presentase beras pecah.

Harapannya, teknologi bioimunisasi dan transfer pengetahuan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan hasil panen dan mutu beras, serta berkontribusi pada ketahanan pangan di daerah tersebut.

Pengarahan oleh Prof. Suryo Wiyono untuk mahasiswa OVOC
Pengarahan oleh Prof. Suryo Wiyono untuk mahasiswa OVOC

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun