Jarang orang yang tak tahu apa itu bambu? Bambu seringkali didengar khalayak luar, tidak hanya di Indonesia bambu sendiri sangat banyak tersebar di luar negeri.Â
Bambu, dengan kekuatannya yang luar biasa, fleksibilitas, dan pertumbuhannya yang cepat, telah menjadi bahan konstruksi yang semakin populer dalam industri pariwisata. Bambu adalah pilihan yang sangat relevan bagi proyek-proyek wisata karena sifatnya yang ramah lingkungan, terjangkau, dan memiliki potensi estetika yang luar biasa.
Tim OVOC IPB Desa Balida komoditas bambu berhasil melaksanakan program kegiatan pelatihan terhadap masyarakat di Desa Balida, Kec. Paringin, Kab. Balangan. Kegiatan pelatihan tersebut dilakukan pada hari Senin, 18 September 2023.Â
Program pelatihan yang dilakukan dengan bertemakan "Pengenalan Konstruksi pada Komoditas Bambu". Kegiatan pelatihan ini merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian masyarakat Desa Balida dalam pengelolaan Komoditas Bambu di Pasar Budaya Racah Mampulang.
IPB University bersama PT Adaro Indonesia saling bekerjasama dalam melaksanakan program pelatihan peningkatan komoditas unggulan di Desa Balida. Peserta yang terlibat dalam pelatihan meliputi lembaga-lembaga desa dan pengrajin bambu aktif sebagai pengelola Desa Wisata. Menurut keterangan dari Sahridin Kepala Desa Balida, pengembangan potensi desa di bidang komoditas bambu sudah dimulai sejak tahun 2021. Desa Balida sendiri tidak hanya berfokus pada wisata budaya yang menampilkan berbagai kesenian di setiap event yang diselenggarakan, tetapi desa tersebut memajangkan kerajinan bambu hasil tangan pengrajin bambu disini.
"Komoditas bambu di Desa Balida memiliki sebanyak 2.229 jenis bambu, namun kami dari Ecoriparian tidak mengetahui nama dari jenis bambu itu sendiri" Ujar Abdur Nasar.Â
Komoditas bambu yang terdapat di Desa Balida hanya memiliki 3 Jenis bambu yang sering mereka ambil untuk diolah kembali menjadi konstruksi desa wisata pasar budaya, jenis bambu tersebut yaitu Bambu betung, Bambu manis, dan Bambu tali. Akan tetapi, untuk jenis bambu tali yang terdapat di desa balida ini memiliki kualitas bambu yang berbeda dengan bambu tali yang terdapat di Jawa. Sehingga, hasil yang akan didapatkan untuk konstruksi sendiri tidak dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang.
Dalam pelatihan tersebut, tim OVOC menghadirkan narasumber tenaga ahli di bidang bambu yaitu Hikmatullah sebagai ahli bambu dari Yayasan Bambu Indonesia. Narasumber mengadakan diskusi bersama warga untuk mendengarkan keluh kesah sekaligus memberikan saran terkait pengelolaan bambu di Desa Balida.