Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kegiatana Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Cabai yang Ditanaman Menggunakan Pupuk Kompos POKHE+

24 November 2022   20:27 Diperbarui: 24 November 2022   22:09 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Minggu (2/10/22), Tim One Village One CEO di Desa Puteran melakukan kunjungan ke ladang cabai sekaligus pengamatan pada perkembangan bibit cabai yang sudah ditanam selama kurang lebih satu minggu. Ladang cabai yang dikunjungi berjarak 2 km dari rumah produksi POKHE+. Tujuan dari kegiatan ini adalah melihat hasil pertumbuhan dan perkembangan bibit cabai yang sudah ditanam setelah menggunakan pupuk POKHE+. 

Jenis cabai yang ditanam merupakan cabai rawit domba. Cabai jenis ini biasanya sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen cabai rawit domba sendiri berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih dari periode tanam. 

Proses pengamatan yang didapat yaitu perkembangan di minggu pertama setelah penanaman pohon cabai masih belum terlalu terlihat perkembangannya, alasan tersebut karena tanaman cabai baru memiliki tinggi sekitar 5 cm.

Pertumbuhan cabai rawit domba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya, pH, suhu, dan kelembapan. Kemudian faktor lainnya yakni kesuburan tanah, sebab kesuburan tanah merupakan hal penting bagi tanaman agar dapat tumbuh subur serta menghasilkan panen yang baik. 

Dokpri
Dokpri

Tim OVOC di Desa Puteran berharap dalam 2-3 bulan mendatang tanaman cabai dapat tumbuh dan berkembang dengan subur, supaya nantinya tanaman cabai tersebut dapat dijual dengan harga sesuai permintaan pasar. 

Harapan lainnya ialah hasil cabai yang ditanam menggunakan pupuk POKHE+ bisa menghasilkan cabai dengan kualitas unggul dan tidak kalah saing ketika menggunakan pupuk kimia yang ada di pasaran. Sehingga di masa mendatang petani  Desa Puteran maupun di wilayah luar Desa Puteran tertarik untuk mencoba memakai pupuk POKHE+.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun