Mohon tunggu...
Siti Purwanti
Siti Purwanti Mohon Tunggu... -

no one is perfect

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu...

3 Oktober 2011   11:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:23 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebening Tetesan embun pagi Secerah sinarnya mentari Bila ku tatap wajah Mu Ibu Ada kehangatan di dalam hatiku

Air wudhu slalu membasahimu Ayat suci slalu di kumandangkan Suara lembut penuh keluh dan kesah Berdoa untuk putra-putrinya Oh Ibuku Engkaulah wanita Yang ku cinta selama hidupku Maafkan anakmu bila ada salah

Pengorbanan Mu tanpa balas jasa

Air wudhu slalu membasahimu Ayat suci slalu di kumandangkan Suara lembut penuh keluh dan kesah Berdoa untuk putra-putrinya Oh Ibuku Engkaulah wanita Yang ku cinta selama hidupku

Maafkan anakmu bila ada salah

Pengorbanan Mu tanpa balas jasa

Ya Allah ampuni dosanya Sayangilah seperti menyayangiku Berilah Ia kebahagiaan Didunia juga di akhirat...

(*song)

Makasih Ibu.. Walaupun tak pernah kuucapkan terimakasih dihadapanmu tapi dalam hati aku selalu mengucapkan kata itu. Terima kasih ibu atas semua yang telah kau berikan kepadaku. Kau telah melahirkanku, mengenalkanku pada dunia ini, mengenalkanku pada sang Pencipta, dan mengajariku dalam menyikapi dalam segala hal. Kasih sayangmu, cintamu, doamu, marahmu dan nasehatmu yang selalu kau berikan kepadaku. Jerih payahmu dalam melahirkanku dan menghidupiku. Walaupun tak pernah kau sampaikan itu tapi aku bisa merasakannya. Maafkan aku jika aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk mu seperti teman-temanku yang lainnya. Tapi aku akan berusaha untuk itu. Ibu bersabarlah, aku akan membahagiakanmu kelak nanti. Love you mom... :*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun