Lagi-lagi Mukhson dan Rasuli berdebat keras. ILC, acara televisi yang mereka gandrungi, menyihir isi kepala dua anak manusia itu. Perdebatan panas di dalam tivi pindah ke ruang tengah rumah mess.
Malam Rabu itu mereka tekun di depan televisi. ILC, Indonesia Lawyer Club sedang mengangkat tema, Ideologi PKI Masih Hidup? Adalah tema yang mereka sukai. Keduanya sama-sama tidak menyukai PKI. Berarti sama-sama juga tidak menyukai komunis. Namun mereka berdua sangat mengidolakan Bung Karno.
Perdebatan terpicu saat seorang nara sumber menyiratkan Bung Karno masa itu condong membela PKI. Terlalu memberi angin kepada kaum kiri.
"Nara sumber mentah.." celetuk Mukhson.
Acara tetap berlanjut. Rasuli tak memberi hirau. Saat nara sumber melanjutkan uraiannya dan semakin memojokkan Bung Karno, Mukhson beranjak berdiri. Tetap memandang orang itu. Tangannya bersedekap. Kepalanya geleng-geleng. Matanya tak berkedip.
"Harusnya Bang Karni mengundang kau Son..biar mereka tahu siapa kau.." celetuk Rasuli mulai meniup bara.
"Apa maksud kau?"
"Iya agar Kau ada di dalam tivi. Tidak menghalangiku."
***
Oleh karena alasan keamanan, perdebatan kedua karib itu ditangguhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H