2 Juni akan habis 2 jam lagi,
derai hujan malam,
gelegar petir di kegelapan,
teriakan anak manusia budak kapital,
"hey..kuli...cepat angkat itu...!"
menyertai kenangan akan kau,
sepak terjangmu membelah, mencincang arah pikir,
kau tegar menggali makna tuk menghempas derita negeri,
Wahai Tan Malaka..
Mengapa mereka begitu kesulitan memahami kau?
Mengapa mereka begitu ketakutan akan hadirnya kau?
Mengapa mereka menolak buah pikir kau?
Wahai Tan Malaka..
Kau pernah berkata akan berteriak lebih kencang dari tempatmu sekarang,
kau sedang melakukan itu,
Lihatlah..
Lihatlah Wahai Tan Malaka..
Koar-koar bandit-bandit berdasi,
Erangan pedih pundi-pundi negeri,
Jumpalitan lari jatuh nelayan pesisir,
Terkekeh perih pegawai kantor memunggungi bengkalai sawah,
Wahai Tan Malaka..
Sehebat-hebatnya gelegar petir di gelap ini,
masih ada matahari di balik bumi.
***
Batu Muda, 2 Juni 2020