Mohon tunggu...
Mukhamad SamudraOnasis
Mukhamad SamudraOnasis Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI SEMESTER 7

saya berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di kota malang (UMM). Basic saya dari smk adalah designer grafis dan logo.namun semenjak kuliah saya lebih tertarik pada bidang public relation saat ini saya sedang berusaha untuk bisa magang di BUMN sebagai praktisi PR.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kisah Hidup Pengusaha Nyentrik, Bob Sadino

16 Desember 2022   00:01 Diperbarui: 16 Desember 2022   00:13 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : kontan/Daniel Prabowo

Dalam pikiran orang yang melakukan sesuatu untuk berkembang, rencana tidak selalu harus kaku, hati manusia adalah perkembangan dari apa yang dilakukannya. Kelemahannya adalah, terlalu banyak berpikir membuat rencana sehingga mereka tidak segera bertindak.

"Tindakan yang paling penting," kata Bob.

Kesuksesan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke bidang ini. Setelah beberapa kali jatuh bangun, Bob menguasai bidang ini dengan mahir. Proses sukses Bob berbeda dengan orang biasa, harus dimulai dengan ilmu dan latihan, kemudian menjadi mahir dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang berpaling dari ilmu dan berpikir serta bertindak mahakuasa dan sombong karena merasa memiliki ilmu lebih dari orang lain.

Di saat yang sama, Bob selalu fleksibel dengan klien, mendengarkan saran dan keluhan. Dengan sikap tersebut, Bob berhasil merebut simpati pelanggannya dan mampu menciptakan pasar.

Menurut Bob, kepuasan pelanggan menciptakan kepuasan tersendiri. Jadi dia selalu berusaha untuk memberi yang terbaik dalam melayani pelanggan.

Bob memperlakukan perusahaannya seperti keluarga. Kem Chicks Semua anggota keluarga harus saling menghormati, tidak ada profesi yang lebih tinggi, semua memiliki fungsi dan kelebihan.tuturnya.

Kesimpulan dari penulis.

Setelah kembali ke negara asalnya pada tahun 1967, Bob bekerja selama bertahun-tahun di Eropa, pekerjaan terakhirnya sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, anak bungsu dari lima bersaudara, tekad Bob hanya satu, yaitu menjadi pengusaha. Ayahnya, Sadino, penduduk asli Thoreau, adalah kepala sekolah SMP dan SMA Tanjung Karang dan meninggal saat Bob berusia 19 tahun.

Untuk menenangkan kegelisahannya, Bob mendapat hadiah 50 ekor ayam ras dari kenalannya Sri Mulyono Herlambang. Beginilah cara Bob Mendaki : Ia menjadi pemilik tunggal dan pengusaha dari Sistem Penanaman Sayuran Hidroponik Kem Chicks yang sa’at ini sukses. Lalu ada Kem Food, pabrik pengepakan daging di Pulogadung, dan shaslik “warung” Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan dari awal tahun 1985 menunjukkan bahwa perusahaan Bob rata-rata menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar per bulan.

"Saya hidup dalam fantasi," kata Bob tentang kesuksesan bisnisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun