Di dalam kantong plastic bening
Bertumpuk ikan teri telah digoreng
Terlihat rempah dan cabe giling
Tidak salah lagi, ‘Sambel Goreng Ikan Teri’
`
Enak rasanya bagi mereka yang menyukainya
Ternyata ada juga yang tidak suka menikmatinya
Mereka punya alasan yang bereneka rupa
Inilah kisah ‘Sambel Goreng Ikan Teri’
`
Jangka Buya, pesisir propinsi Aceh sisi utara.
Nelayan penangkap ikan teri banyak dijumpai di sana
Juga beberapa tempat di pesisir kepulauan di Nusantara
Tidak terhitung jumlah karena saking banyaknya
`
Dataran Tinggi Dieng, wilayah propinsi Jawa Tengah
Disana banyak petani yang budi daya cabe merah
Dan masih banyak lagi tempat bertumbuhnya cabe
Tidak terhitung jumlah karena saking banyaknya
`
Aku menikmati ‘Sambel Goreng Ikan Teri’
Di sebuah propinsi Kalimantan Timur
Entah ikan teri dari mana asalnya.
Entah cabe dari mana yang sudah diolahnya.
`
Bisa Jadi tomat dari Sulawesi
Bisa jadi garam dari Madura
Bisa jadi dari mana asal mereka
Dan tidak ada yang mengetahuinya
`
Di dalam nikmatnya, ‘Sambel Goreng Ikan Teri’
Ternyata aku baru bisa menyadarinya,
Semua ini berasal dari Sang Maha Murah, rupanya.
Lautan dan hamparan daratan subur menjadi perantara
`
Di dalam nikmatnya, ‘Sambel Goreng Ikan Teri’
Aku ucapkan syukur kepada Mu, wahai Tuhanku
Terima kasih, aku terlahir di negeri Nusantara
Keragaman makanan bisa aku nikmati sepanjang masa.
`
Terima kashku untuk Mu dzat Yang Maha Bijaksana
Kekayaan adat budya memperkaya menu masakan anak bangsa
Tatanan negeri itu memang jauh dari sempurna
Namun aku akui, kami merasa bahagia.
`
=================================================================
Batu Kajang, 10/5/2015, 11.28 wita
Tri Permadi, warga Mess Petrosea, Jl Tambang, RT 25.
Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Kalimatan Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H