Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta, Maafkan Aku

28 April 2023   16:44 Diperbarui: 28 April 2023   17:06 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan masih merangkul kita
Kenangan menerobos pintu hatimu
Mengunjungi kamar-kamarmu
Di antara ceceran amarah dan kesal
Terserak tak kunjung kau rapikan

Tapi,
Ini memang musim basah
Seluruh tangis tumpah ke bumi
Mengalirkan ingatan ke segenap penjuru
Aku tak lagi hirau siapa yang mendekapmu
Apakah malam ataukah harapan
Serta munajat pertemuan lainnya

Hujan tak pernah pura-pura
Mengunjungi kesendirian
Melalui percakapan-percakapan
Serta jendela yang tertutup oleh bisik

 Namun demikian,
Aku tetap kukuh
Menyodorkan hatiku
Untuk kau basahi dengan maaf
Lalu hujan tak akan reda
Atau aku memang tak pernah
tahu bagaimana meredakan cintaku


SINGOSARI, 28 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun