Hujan masih merangkul kita
Kenangan menerobos pintu hatimu
Mengunjungi kamar-kamarmu
Di antara ceceran amarah dan kesal
Terserak tak kunjung kau rapikan
Tapi,
Ini memang musim basah
Seluruh tangis tumpah ke bumi
Mengalirkan ingatan ke segenap penjuru
Aku tak lagi hirau siapa yang mendekapmu
Apakah malam ataukah harapan
Serta munajat pertemuan lainnya
Hujan tak pernah pura-pura
Mengunjungi kesendirian
Melalui percakapan-percakapan
Serta jendela yang tertutup oleh bisik
 Namun demikian,
Aku tetap kukuh
Menyodorkan hatiku
Untuk kau basahi dengan maaf
Lalu hujan tak akan reda
Atau aku memang tak pernah
tahu bagaimana meredakan cintaku
SINGOSARI, 28 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H